Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Penculikan Bayi di Angkot Direkayasa Demi Nafkah Suami, Begini Kronologinya

Kompas.com - 02/03/2020, 10:53 WIB
Sandro Gatra

Editor

PAMULANG, KOMPAS.com - Unggahan di media sosial tentang penculikan bayi usia lima bulan dengan cara menghipnotis sang ibu di dalam angkot jurusan Lebak Bulus - Parung menggegerkan jagat maya.

Informasi itu menyebar di media sosial mulai Sabtu (29/2/2020), hingga membuat resah masyarakat.

Dalam informasi tersebut, sang ibu diturunkan di daerah Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Setelah diselidiki, polisi memastikan informasi tersebut hoaks.

Baca juga: Polisi: Penculikan Bayi 5 Bulan di Angkot Lebak Bulus-Parung Hoaks

Kapolsek Pamulang, Kompol Hadi Supriatna, mengungkapkan duduk perkara sampai muncul cerita rekayasa itu.

Berikut rangkuman fakta kasus tersebut seperti dikutip Tribun Jakarta.

Mengarang cerita

Setidaknya ada tiga orang di balik munculnya skenario penculikan fiktif itu. Mereka adalah Andi Sulis, Sunardi dan Yuliana.

Sunardi merupakan istri yang ke tiga dari Andi Sulis. Mereka menikah secara sirih pada awal 2019.

Sedangkan Yuliana merupakan kakak dari Andi Sulis.

Sunardi dan Andi Sulis berpisah pada pertengahan 2019, tepatnya setelah Lebaran. Saat itu, Andi Sulis tengah mengandung lima bulan.

Andi Sulis kesal dengan suaminya lantaran saat hamil tidak pernah dinafkahi.

Ia menggugurkan kandungannya setelah berpisah.

"Andi Sulis menerangkan memang benar pernah hamil dengan suaminya Sunardi akan tetapi pada saat umur lima bulan kehamilanya digugurkan dengan cara minum obat," papar Kapolsek.

Namun, ia tidak memberi tahu menggugurkan janinnya kepada suaminya, ataupun kepada kakaknya, Yuliana.

Selama berpisah dengan suami, Andi Sulis selalu meminta uang kepada Yuliana dengan alasan untuk biaya hidup bayinya.

Cerita bohong soal bayi itu menemukan jalan buntu ketika sang suami, Sunardi meminta bertemu.

Sunardi ingin melihat langsung bayi, anaknya sendiri.

Dari situ, Andi Sulis kehabisan akal dengan membuat skenario rekayasa soal penculikan bayi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com