Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Polisi Sita Ratusan Ribu Masker yang Ditimbun Usai Indonesia Dinyatakan Positif Corona

Kompas.com - 05/03/2020, 08:13 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Keterangan awal sudah sekitar tiga kali pengiriman yang dilakukan ke luar negeri sejak adanya isu suspect (virus) corona," ujar Yusri.

Saat ini, polisi juga mendalami izin ekspor masker tersebut karena kebutuhan masker di Indonesia mencapai 1.000.000 masker setiap hari setelah mewabahnya virus corona.

"Masih didalami tim penyidik tentang perizinannya (ekspor masker), apakah memang boleh (mengekspor masker) padahal di dalam negeri mengalami kelangkaan masker, kami masih dalami," ungkap Yusri.

Bantahan dugaan penimbunan masker

Menanggapi penggerebekan yang dilakukan polisi, Human Resource General Affair PT Mitra Jayakarta Persada (MJP) Cargo, Sofia mengatakan bahwa gudang masker di Tangerang merupakan gudang perusahaan pengiriman barang kargo ke luar negeri.

"PT MJP Cargo hanya kargo saja, seperti pengertian kargo hanya sebagai jasa pengiriman barang," kata Sofia saat ditemui di Jalan Marsekal Surya Darma, Neglasari, Tangerang.

Baca juga: Fakta Penggerebekan Gudang Penimbunan dan Produksi Masker Ilegal di Cakung

Sofia mengungkapkan, saksi H dan W tak saling mengenal. Mereka hanya ingin mengirim masker ke China menggunakan jasa PT MJP Cargo.

Bahkan, keduanya telah dua kali mengirimkan masker ke China sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan dua WNI positif terjangkit virus corona.

"Mereka juga sebelumnya sudah melakukan pengiriman masker negara tertentu untuk tujuan misi kemanusian. Jadi awalnya ada beberapa customer kerja sama dengan pihak sana (China)," ungkap Sofia.

Saat ini, PT MJP Cargo menyerahkan proses penyelidikan kepada jajaran Polda Metro Jaya.

Bagaimana nasib masker hasil sitaan?

Yusri mengungkapkan, polisi akan berkoordinasi dengan instansi terkait di antaranya Kementerian Kesehatan RI guna menindaklanjuti masker-masker hasil sitaan polisi.

Saat ini, seluruh masker hasil sitaan polisi ditempatkan di Polda Metro Jaya guna kepentingan penyelidikan.

"Nanti akan koordinasi dengan stakeholder terkait terlebih dahulu (apakah masker yang disita akan dijual ke masyarakat atau tidak)," ungkap Yusri.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan mengungkapkan, koordinasi dengan instansi terkait diperlukan karena ada beberapa masker hasil sitaan yang tak memiliki izin edar Kemenkes RI.

Baca juga: Bagaimana Tindak Lanjut Ratusan Ribu Masker yang Disita Polisi?

Sehingga, masker tersebut dapat membahayakan penggunanya jika dibagikan langsung kepada masyarakat.

"Untuk sementara barang-barang ini tak memiliki izin edar sehingga dipakai dimanapun tidak ada jaminan untuk digunakan. Setelah kita cek, tidak ada registrasi juga dari Kemenkes RI," ujar Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com