Sedangkan tahun 2020 dengan periode yang sama Angkasa Pura II mendapatkan pendapatan dari Rp 936,6 miliar.
Baca juga: Penerbangan 3 Negara Dibatasi Imbas Corona, AP II Prediksi Penurunan Penumpang 9 Persen
"Untuk nonaero tumbuh sebesar 63 persen," kata dia.
Pertumbuhan yang meyakinkan dari sektor non aero tersebut mendongkrak jauh sebanyak 25 persen pendapatan Angkasa Pura II dari keseluruhan sektor.
Pada periode Januari-Februari Angkasa Pura II berhasil mengumpulkan revenue streams sebesar Rp 1,842 triliun yang jauh di atas tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,478 triliun.
Itulah sebabnya, lanjut Awaluddin, salah satu antisipasi dampak panjang dari virus Corona dengan memperkuat sektor non aero.
"Misalnya land banking, rental space, tenant retail F&B dan resto dan lain sebagainya termasuk bisnis organik kita," kata dia.
Awaluddin juga mengatakan angka pertumbuhan yang baik juga bisa dilihat dari pergerakan pesawat yang cukup jauh berbeda dari pergerakan penumpang.
Dia menjelaskan kenaikan jumlah pergerakan penerbangan justru naik mencapai 9 persen untuk akumulasi 19 Bandara Angkasa Pura II.
Pada triwulan pertama tahun 2019 terdapat 186.084 pergerakan pesawat kemudian meningkat menjadi 203.064 pergerakan pesawat di tahun 2020 pada periode yang sama.
Baca juga: Sejumlah Fakta tentang Sindikat Jual-Beli BPKB Tanpa Kendaraan di Bandara Soekarno-Hatta
"Jadi fasilitas penerbangan sebenarnya tumbuh, hanya saja penumpang memang turun," kata Awaluddin.
Awaluddin menjelaskan, upaya untuk menaikkan jumlah penumpang Angkasa Pura II mengandalkan beragam insentif yang diberikan pemerintah pusat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik melalui jalur penerbangan.
"Kami tunggu kebijakan pemerintah memberikan insentif penumpang untuk mengisi slot pariwisata domestik, jadi yang minus 1 persen ini bisa kita dorong dari para travelers," kata dia.
Selain itu, Awaluddin berharap isu wabah corona segera berakhir dan bisa memberikan pertumbuhan yang baik untuk industri transportasi udara di Indonesia.
"Kita berharap virus corona ini segera berakhir agar bisa lebih positif tidak hanya untuk AP2 tetapi bagi industri transportasi udara secara nasional ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.