Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kebocoran Jaringan Gas PGN di Cakung, Jalan Ditutup hingga Distribusi Terhambat

Kompas.com - 13/03/2020, 08:54 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan gas bumi milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jalan Raya Bekasi, Cakung, bocor pada Kamis (12/3/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.

Pantauan Kompas.com di lokasi, jaringan gas yang bocor itu terletak di dalam area proyek tol dalam kota Pulogebang-Kelapa Gading.

Semburan gas tampak cukup deras mengarah ke atas. Bau gas tercium menyengat hingga radius sekitar 50 meter dari pusat semburan.

Sejumlah petugas damkar dan polisi langsung melakukan pengamanan area jaringan gas yang bocor.

Jalan Raya Bekasi di kedua arah pun sempat ditutup sementara karena semburan gas yang deras bisa membahayakan pengendara.

Baca juga: Pipa Gas Bocor di Jalan Raya Bekasi, PGN Upayakan Normal Kurang dari 48 Jam

"Pihak PGN dan petugas setempat sudah berada di TKP dan steril jalan sudah dilakukan. Pengamanan sedang berlangsung," kata Kepala seksi operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Timur, Kamis.

Diduga bocor akibat proyek tol

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Feryanto mengatakan bahwa pihaknya menduga kebocoran jaringan gas tersebut akibat terbentur pengerjaan proyek tol.

"Berdasarkan informasi dan temuan di lapangan, indikasi kebocoran tersebut disebabkan oleh pekerjaan pihak ketiga yang mengenai infrastruktur distribusi gas bumi," kata Redy dalam keterangannya, Kamis.

Kendati demikian, Redy menambahkan, belum diketahui pasti penyebab jaringan gas itu bocor.

Hingga kini proses perbaikan jaringan gas masih berlangsung.

Distribusi gas terhambat

Adapun kebocoran jaringan gas PGN membuat distribus gas ke sejumlah industri, perumahan, hingga pembangkit listrik di sekitar Jakarta Timur terhambat.

Baca juga: Pipa Gas Bocor di Area Proyek Tol di Jalan Raya Bekasi Diduga karena Alat Berat

"Adapun pelanggan yang terdampak akibat kejadian ini yaitu sejumlah pelanggan industri, perumahan, dan pembangkit listrik," ujar Redy.

Pihak PGN pun memohon maaf kepada pelanggan yang terdampak kebocoran jaringan gas tersebut.

PGN berupaya secepatnya menyelesaikan perbaikan agar distribusi gas kembali normal.

Diupayakan kurang dari 48 jam

Perbaikan jaringan gas PGN tengah berlangsung.

Redy menambahkan bahwa pihaknya mengupayakan distribusi gas akan kembali normal kurang dari 48 jam terhitung sejak Kamis siang.

"Dalam waktu 48 jam, diupayakan gas dapat mengalir kembali secara keseluruhan. Tapi untuk pelanggan rumah tangga, gas sudah bisa mengalir kembali," ujar Redy.

"Kami akan mengusahakan agar dampak resiko dari kejadian dapat diminimalisir dan aliran gas di sekitar wilayah yang terdampak dapat segera berjalan normal kembali," tambah Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, dalam keterangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com