Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Disesaki Penumpang, Begini Kondisi Halte Transjakarta Puri Beta 2 Sore Ini

Kompas.com - 16/03/2020, 16:47 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Halte Transjakarta Puri Beta 2 Jurusan Ciledug-Blok M atau Ciledug - Kuningan mulai berangsur sepi pada Senin (16/2/2020) sore.

Pantauan Kompas.com pukul 16.10 WIB, situasi di halte berangsur sepi dan tidak ada antrean.

Beberapa pengemudi ojek online, angkot jurusan ke Ciledug juga berada di sekitar halte untuk menunggu penumpang bus TransJakarta.

Sesekali bus TJ yang melintas terpantau sudah sepi, tetapi beberapa ada yang masih dipenuhi penumpang.

Baca juga: 14 Pasien Positif Covid-19 Diisolasi di RSUP Persahabatan

ID salah satu penumpang, mengaku pulang lebih awal karena tidak ingin menunggu di halte terlalu lama.

"Saya dari Tirtayasa, memang sore tadi pulang lebih awal takut antre panjang kayak di sosmed pagi tadi, ngeri antrinya panjang," ujarnya.

Sebelumnya, Halte Puri Beta 2 pada Senin pagi disesaki oleh para penumpang TJ.

Penumpang bahkan membuat mengantre hingga jalan raya tepatnya di depan bengkel-bengkel sepeda motor Puri Beta.

Menanggapi hal ini, Transjakarta sudah mengimbau pelanggan untuk bersabar dan meminta pengertiannya.

Baca juga: Kemenkes: Hasil Swab untuk Tes Corona Kemungkinan Rilis 2x24 Jam Setelah Diuji

"Demi kebaikan kita bersama, Transjakarta mengimbau pelanggan untuk bersabar dan meminta pengertiannya untuk tetap menjaga jarak antar individu guna minimalisir penularan COVID 19," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Transjakarta juga menyarankan masyarakat yang tidak mempunyai keperluan mendesak untuk melakukan kegiatannya dari rumah.

Namun jika terpaksa harus pergi keluar, masyarakat disarankan untuk tetap mengikuti intruksi dan kebijakan yang telah diumumkan oleh Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi jumlah penumpang transportasi umum yang akan masuk ruang tunggu untuk menurunkan potensi penyebaran COVID-19 di ruang publik mulai Senin (16/3/2020).

Baca juga: Kisah Pengguna Transjakarta dan MRT Tembus Penumpukan Penumpang Imbas Pembatasan Operasional Transportasi Publik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencontohkan misalnya di gerbong MRT yang tadinya berkapasitas 300 orang nantinya hanya diisi dengan 60 orang penumpang.

Selain pembatasan jumlah penumpang, Anies memastikan nantinya cairan pembersih tangan (hand sanitizer) akan disiapkan di setiap tempat layanan transportasi umum berada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com