Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironisnya Pelayanan di RS Rujukan untuk Pasien Covid-19...

Kompas.com - 17/03/2020, 10:18 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani wabah virus corona kini menjadi sorotan publik. Bukan karena pelayanannya yang memuaskan, melainkan karena fasilitas yang kurang memadai.

Beberapa rumah sakit pemerintah ada yang memiliki ruangan isolasi yang berkapasitas kecil dan kekurangan alat pelengkap lain.

Bukan hanya kekurangan fasilitas, rumah sakit yang ditunjuk pemerintah juga ada yang menutup layanan screening karena beberapa alasan.

Kompas.com merangkum beberapa fakta pelayanan pasien di rumah sakit yang ditunjuk pemerintah serta komentar Ikatan Dokter Indonesia yang mengkritisi hal tersebut.

Baca juga: Satu Malam Berkerumun di Ruang Isolasi RSUD Pasar Minggu...

1. RSUD Pasar Minggu, berdesakan di ruang isolasi

RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jadi salah satu rumah sakit yang dianggap kekurangan fasilitas penanganan pasien pengidap Covid-19.

Hal ini terlihat dari kondisi ruang isolasi RSUD Pasar Minggu pada Minggu (15/3/2020) malam yang penuh dengan pasien suspect virus corona.

Lantaran membeludaknya pasien, satu ruangan isolasi berukuran 3x4 meter bisa diisi sampai enam orang.

Jarak dua meter yang disebut sebagai jarak aman untuk mencegah penyebaran virus corona pun tak berlaku di ruangan ini.

Bahkan, ada beberapa pasien yang akhirnya memakai kursi roda dan tidur di lantai tanpa mendapatkan kasur.

Baca juga: Pasien Covid Terus Bertambah, RSPI Sulianti Saroso Perbanyak Ruang Isolasi

Ini tentu bukan kondisi ideal sebuah ruang isolasi. Lebih parahnya lagi, malam itu beberapa pasien suspect belum menjalani tes swab untuk memastikan mereka positif atau negatif virus corona.

Hal ini disampaikan salah seorang pasien suspect yang turut dirawat di kamar itu. Kami rahasiakan identitasnya demi kenyamanan pasien. Kami menyebutnya pasien A. A bukanlah inisial nama sebenarnya.

"Ruang isolasi parah, ukurannya kira-kira 3x4 meter. Tapi, isinya malam ini sudah enam orang," ujar A kepada Kompas.com pada Minggu tengah malam.

Ada pula yang tidur di lantai, kata A. Mereka yang dikarantina memiliki gejala yang beragam di ruangan itu, mulai dari batuk ringan hingga batuk berat.

A juga mengaku tak mendapatkan informasi yang pasti dari rumah sakit soal penanganan yang akan dia dapat.

Sejak kemarin, pihak rumah sakit mengatakan bahwa ruang rawat di kamar itu penuh. Pihak rumah sakit menjanjikan dirinya akan dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, hingga pagi itu, dia belum mendapat kepastian.

Baca juga: Curahan Hati Tiga Pasien yang Sembuh dari Covid-19, Beban Psikis dan Harapan Baru...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com