Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Buka di Tengah Pandemi Corona, Objek Wisata di Bogor Cek Suhu Tubuh Pengunjung

Kompas.com - 17/03/2020, 16:07 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR. KOMPAS.com - Sejumlah objek wisata maupun tempat penginapan di Bogor, Jawa Barat, memilih tetap beroperasi di tengah merebaknya virus corona di Indonesia.

Meski begitu, pihak manajemen memberlakukan kebijakan khusus terhadap para tamu atau pengunjung yang datang sebagai upaya pencegahan penyebaran virus SARS-Cov-2.

Marketing Communication Manager Royal Safari Garden Dian Sagita Andriyani mengatakan, sejak virus tersebut menjangkiti warga Indonesia, pihaknya langsung menerapkan standar prosedur kesehatan kepada seluruh pengunjung.

Baca juga: Pulang dari Azerbaijan, Wali Kota Bogor Berstatus ODP Corona

Dian menuturkan, petugas Royal Safari telah menyediakan hand sanitizer di tempat-tempat yang bisa dijangkau oleh pengunjung, seperti di area rekreasi dan di setiap lobi.

Selain itu, sambung Dian, semua pengunjung yang akan memasuki area koleksi satwa seperti di Taman Burung, Africa Mini Zoo, Pulau Reptil, dan Taman Kelinci, harus menginjakkan kaki di tempat berisi cairan disinfektan yang telah disediakan di pintu masuk dan keluar.

"Royal Safari Garden merupakan salah satu bisnis unit dari Taman Safari Group. Jadi, kepada semua pengunjung kita terapkan SOP kesehatan sesuai instruksi untuk mencegah virus corona," ungkap Dian, saat dihubungi, Selasa (17/3/2020).

Antisipasi lain, lanjut Dian, seluruh karyawan juga diharuskan melewati prosedur pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk.

Termasuk, kata dia, memdatangkan dokter khusus untuk memberikan edukasi kepada seluruh karwayan tentang virus corona.

"Meskipun virus corona merebak, tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Royal Safari Garden masih tetap stabil. Oleh karenanya, masyarakat tak perlu khawatir berkunjung ke sini," kata Dian.

Sementara itu, pihak manajemen Kebun Raya Bogor (KRB) juga melakukan hal yang sama.

Humas KRB Zainal Arifin mengatakan, seluruh pengunjung yang datang akan dicek suhu tubuhnya.

Jika suhu tubuh pengunjung lebih dari 38 derajat celcius, pihaknya akan mengarahkan ke ruang transit untuk dilakukan pengecekan kesehatan lebih lanjut.

"Hal ini dilakukan guna pencegahan penyebaran virus corona yang semakin meluas," tutur Zainal.

Baca juga: Cegah Covid-19, Masjid JIC Tutup Pendaftaran Akad Nikah Selama Dua Pekan

Zainal menjelaskan, jika pengunjung yang mengalami batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan sesak napas ringan hingga berat, maka akan diberikan masker untuk dikenakan selama berada di KRB.

"Nah kalau menunjukkan keduanya, suhu tubuh tinggi dan gejala demam, disarankan melakukan tes kesehatan lanjutan ke fasilitas kesehatan terdekat," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com