"Enggak apa-apa liburan sekarang tertunda. Gue justru harus lebih aware sama kesehatan, lebih baik tetap di Jakarta sambil memastikan kesehatan orangtua sama keluarga baik-baik saja," tuturnya.
Hal senada juga terjadi pada Setyo Adi. Ia bersama kedua orangtuanya seharusnya berangkat ke Denmark, Eropa pada 14 Maret 2020 lalu.
Mereka akhirnya membatalkan kepergian karena Denmark tiba-tiba dinyatakan lockdown (pembatasan wilayah) pada 12 Maret 2020.
"Jadi aku mau antar bapak ibu berkunjung ke Denmark karena kakak kan kerja di KBRI sana. Tiba-tiba H-2 keberangkatan mengumumkan akan lockdown negara mereka. Waktu itu belum ada larangan kedatangan. Kemudian H-1 keberangkatan mereka melarang penerbangan masuk dan keluar," jelas Adi.
Baca juga: Ini Rincian Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Paling Banyak di Jaksel
Adi merasa sedikit kesal karena rencana ke Denmark sudah disiapkan sejak setahun lalu. Pengurusan visa juga sudah dilakukan sejak bulan Februari 2020.
Visanya baru diperoleh sekitar 7 Maret 2020.
Seluruh rencana selama di Denmark juga telah tersusun rapi. Mulai dari plesiran ke negara lainnya seperti Jerman hingga Belanda.
"Rencananya sih kebanyakan di Denmark saja sama kemarin pengen ke Italia, Jerman, Belanda. Waktu belum ada pengumuman lockdown, kita mengurangi rencana jalan-jalan tadi, jadi cuma di Denmark saja tuh karena takut Covid," ungkap karyawan swasta ini.
Meski begitu, Ia cukup bersyukur karena tidak jadi berangkat pada saat seperti ini. Pasalnya, jika dipaksakan, maka kemungkinan tak akan bisa masuk ke Denmark.
"Tapi jadinya bless in disguise sih. Soalnya bapak ibu sebelumnya sudah was-was gimana ada Corona. Denmark kemarin kan negara aman, enggak kaya Italia. Eh ternyata jadi negara Eropa kedua yang lockdown. Sekarang kondisi di Denmark ya sepi, kalau maksain berangkat juga paling enggak bisa sampai sana," tambahnya.
Rencana ini akhirnya diatur kembali dan kemungkinan Adi beserta keluarga akan berangkat pada Juli 2020, jika penyebaran corona telah sepenuhnya selesai.
Penyebaran virus Corona meluas secara global, termasuk di Indonesia.
Data terakhir yang disampaikan pemerintah Kamis sore, total pasien yang terinfeksi Covid-19 ada 309 kasus.
Kemarin, pemerintah mengumumkan ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan demikian ada penambahan 82 kasus baru.
Sementara pasien yang meninggal 25 orang dan sembuh 15 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.