Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Corona, Warnet dan Rental PS di Tangerang Dirazia Polisi

Kompas.com - 24/03/2020, 09:50 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Untuk mencegah semakin meluasnya virus corona di wilayah Tangerang, Polres Kota Tangerang merazia warnet dan rental PlayStation (PS).

Polisi menyisir warnet dan rental PS di tiga lokasi di kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

"Di lokasi pertama, kami dapati 8 pelajar sedang bermain internet, di lokasi kedua 25 pelajar, dan di lokasi ketiga didapati 65 anak juga sedang bermain internet," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Sekolah Libur Antisipasi Penularan Covid-19, Bocah-bocah Depok Malah Main di Warnet

Kepada para pelajar, polisi memberi imbauan untuk mematuhi anjuran menerapkan social distancing atau pembatasan sosial.

Dalam razia tersebut, Ade juga menyampaikan mengenai Maklumat Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz terkait pencegahan penyebaran virus corona.

Dia mengimbau para pelajar dan masyarakat secara umum agar tidak ada lagi yang berkumpul atau bepergian ke luar rumah.

"Kebijakan dirumahkan bukan untuk menghabiskan waktu di tempat keramaian," kata dia.

Ade menerangkan, di setiap pintu warnet atau rental PS kemudian dipasang maklumat Kapolri.

Diharapkan, pemasangan maklumat itu dapat menggerakkan masyarakat untuk bersama melakukan pencegahan penyebaran penyakit.

Ade juga mengingatkan masyarakat untuk sementara tidak mengadakan kegiatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak.

Dia meminta juga untuk menunda pertemuan sosial, budaya, keagamaan, dan aliran kepercayaan dalam bentuk seminar, lokakarya, sarasehan, dan kegiatan lainnya yang sejenis.

Baca juga: Wali Kota Jakbar Minta Warnet dan Rental PS Tutup Sementara agar Anak Tidak Bermain

"Kegiatan konser musik, pekan raya, festival, bazaar, pasar malam, pameran, dan resepsi keluarga kami imbau untuk ditunda," kata Ade.

Namun demikian, Ade juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Masyarakat diminta lebih meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing dengan selalu mengikuti informasi dan imbauan resmi yang dikeluarkan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com