Kenaikan terjadi pula pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
Kini ada 131 pasien yang masih diawasi, bertambah dari jumlah 110 pasien pada Senin.
Jumlah warga Depok yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 juga naik dibandingkan Senin.
Kini ada 255 warga yang masih dipantau kondisinya, melonjak 44 orang ketimbang Senin.
Untuk diketahui, data terkini kasus Covid-19 di Depok dapat diakses secara umum melalui laman ccc-19.depok.go.id.
Baca selengkapnya di sini.
Pemerintah Kota Bekasi menyelenggarakan pemeriksaan cepat atau rapid test Covid-19 pada hari ini, Rabu (25/3/2020) hingga Kamis (26/3/2020).
Rapid test ini diyakini menjadi jurus paling ampuh untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Dengan begitu, pasien bisa dengan cepat memasuki masa karantina di fasilitas-fasilitas medis yang sudah disiapkan jika dinyatakank positif corona.
Lalu siapa aja yang nantinya akan menjalani rapid test?
Rapid test ini dibatasi sesuai dengan kriteria yang ditentukan Pemkot Bekasi. Sebab jika diterapkan secara massal, selain tidak logis juga nyaris mustahil dilaksanakan.
Baca juga: Informasi dan Tata Cara Rapid Test di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang
Selain itu, gejala batuk-batuk atau demam ringan, juga tidak identik dengan infeksi Covid-19.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, mereka yang bisa ikuti rapid test adalah orang yang saat ini dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19.
Selain itu, petugas medis baik di rumah sakit hingga puskesmas yang menangani kasus Covid-19 juga bisa menjalani rapid test.
“Camat, lurah, aparatur Pemkot Bekasi, Forum Komunikasi Pimpinan Kota Bekasi, ulama, pendeta, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan wartawan,” ucap Pepen.
Baca juga: Covid-19 Menyebar di 12 Kecamatan di Bekasi, Kasus Paling Banyak di Bekasi Timur
Ia juga mengatakan, alasan camat, lurah, dan aparatur Pemkot Bekasi diperiksa lantaran mereka yang mensosialisasikan bahaya Covid-19.
Sehingga, menurut dia, mereka lah yang paling berisiko tertular karena kerap berinteraksi dengan banyak orang.
Mereka yang dites cepat ini biasanya diambil sampel dari saluran pernapasan atas, berupa cairan hidung dan atau tenggorokan.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.