JAKARTA, KOMPAS.com - Tabrakan di Karawaci, Tangerang yang menewaskan Andrea Njotohusodo (51) berbuntut panjang. Kronologi berbeda sempat diutarakan polisi dan pihak keluarga.
Pihak keluarga menuntut keadilan bagi penabrak yang saat itu mengendarai Honda Brio dengan kecepatan tinggi di dalam area perumahan.
Aurellia Margaretha Yulia (26) diduga dalam pengaruh alkohol sehingga tak bisa mengendalikan mobilnya. Dia menabrak Andrea yang ketika itu sedang jogging sore bersama anak dan anjingnya.
Baca juga: Perempuan yang Tabrak Pejalan Kaki di Karawaci Ditetapkan sebagai Tersangka
Beruntung, Andrea sempat menarik dan menyelamatkan anaknya dari hantaman mobil Aurellia. Namun, malang bagi Andrea dan anjingnya yang akhirnya tertabrak hingga tewas.
Sempat terjadi keributan di lokasi kejadian karena pelaku justru menyerang keluarga korban yang tak lama setelah kejadian datang ke lokasi.
Berita seputar kabar terkini tabrakan di Karawaci ini menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com pada Rabu (1/4/2020).
Selain soal tabrakan itu, informasi lainnya yang juga dibaca oleh pembaca Kompas.com mashi soal perkembangan penanganan Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim menjelaskan, pelaku awalnya melintas dari arah Palem Semi menuju Jalan Kalimantan, Minggu sore.
Pada saat menikung ke kanan, lanjut Rachim, tiba-tiba mobil yang dikendarai pelaku kehilangan kendali ke kiri dan menabrak korban.
Setelah menabrak korban, Honda Brio itu kembali melaju dan menabrak pohon di pinggir jalan, kemudian mobil berputar ke arah sebaliknya.
Baca juga: Tewas Ditabrak Mobil saat Sedang Jogging di Karawaci, Andre Sempat Selamatkan Anaknya
"Akibatnya, pejalan kaki korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara," tutur Rachim. Awalnya, polisi menduga pelaku berkendara sambil menggunakan ponsel.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Aurellia ternyata mabuk saat berkendara. Kanit Lantas Polres Metro Tangerang Kota Ipda Heri mengatakan, pelaku dalam pengaruh alkohol jenis soju.
"Dia waktu menabrak itu kan memang dalam kondisi habis minum minuman soju," ujar dia.
Baca juga: Keluarga Korban Tabrakan di Karawaci: Setelah Tabrak, Pelaku Aniaya Istri Korban
Selain dalam pengaruh alkohol, pelaku juga sedang menggunakan ponsel untuk melakukan chatting atau berbalas pesan singkat.
"Sehingga tidak konsentrasi dan tidak tahu kalau di depan itu ada orang," tutur Heri.
Heri mengatakan, dari pengakuan tersangka, sebelum berkendara, tersangka minum soju pukul 14.00 WIB sampai dengan 15.30 WIB.
Kemudian tersangka menabrak korban pukul 16.25 WIB, di Jalan Kalimantan Perumahan Lippo Karawaci Kota Tangerang.
Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Baca selengkapnya peristiwa tabrakan di Karawaci di sini.
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan rapid test Covid-19 terhadap 18.077 warga di seluruh wilayah Jakarta.
Hasilnya, 299 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes tersebut.
Jumlah orang yang positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test ini bertambah 17 orang dibandingkan data yang diumumkan Pemprov DKI pada Selasa (31/3/2020), yakni sebanyak 282 orang.
"Tercatat sebanyak 18.077 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 1,7 persen. Sebanyak 299 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 17.778 orang dinyatakan negatif," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam siaran pers, Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Hasil Rapid Test, 106 Orang Positif Corona di Tangerang dan Tangsel
Widyastuti menjelaskan, 299 orang tersebut akan diperiksa lebih lanjut dengan tes swab dan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).
Selama menunggu hasil pemeriksaan, mereka diminta untuk menjalani isolasi mandiri.
"Langkah selanjutnya adalah dilakukan pengambilan swab, isolasi mandiri atau dirujuk ke shelter (sesuai kriteria) selama menunggu hasil PCR. Bila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit," kata dia.
Widyastuti berujar, rapid test yang diterapkan di Jakarta menggunakan serum, yakni cairan di atas bekuan darah sebagai antibodi atau sistem pertahanan tubuh.
Baca juga: UPDATE Rapid Test Covid-19 Depok: Kasus Positif Naik 50 Persen
Dengan penggunaan serum, hasil pemeriksaan berpotensi lebih akurat. Sebab, Covid-19 diketahui menyerang sistem pertahanan tubuh.
"Proses yang kami terapkan dalam rapid test adalah pengambilan darah dari lipatan siku. Darah tersebut perlu diputar di dalam tabung centrifuge dengan menunggu selama 15 menit, sehingga menghasilkan serum. Kemungkinan positif terhadap penyakit pun lebih tinggi daripada darah yang diteteskan langsung," ucap Widyastuti.
Baca selengkapnya di sini.
Persentase tingkat kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 11 persen. Hal itu diketahui berdasarkan informasi di situs web corona.jakarta.go.id.
Tingkat kematian akibat Covid-19 ini didasarkan pada data terakhir yang diumumkan Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (1/4/2020) sore ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, 87 pasien meninggal dunia dari total 794 kasus positif Covid-19.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DKI Jakarta: 794 Positif, 51 Sembuh, 87 Meninggal
"(Tercatat) 87 orang meninggal," ujar Dwi dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta. Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 51 orang dari total 794 pasien.
Persentase angka kesembuhan sebesar enam persen.
Berdasarkan data dalam satu pekan terakhir, persentase angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta berkisar antara 9 persen sampai 11,3 persen.
Berikut data angka kematian akibat Covid-19 dalam sepekan terakhir:
25 Maret: 43 meninggal dari 472 kasus (9,1 persen)
26 Maret: 49 meninggal dari 515 kasus (9,5 persen)
27 Maret: 57 meninggal dari 566 kasus (10 persen)
28 Maret: 62 meninggal dari 603 kasus (10,3 persen)
29 Maret: 67 meninggal dari 701 kasus (9,6 persen)
30 Maret: 78 meninggal dari 727 kasus (10,7 persen)
31 Maret: 84 meninggal dari 741 kasus (11,3 persen)
1 April: 87 meninggal dari 794 kasus (11 persen)
Baca selengkapnya di sini.
The Nine Residence Lippo Plaza Mampang, Pancoran, Jakarta Selatan, disulap menjadi rumah sakit khusus untuk menampung pasien Covid-19.
Lantai bawah dari bangunan yang biasa digunakan sebagai lahan pertokoan dialihfungsikan menjadi rumah sakit dengan fasilitas 180 tempat tidur.
"Pendukung untuk apartemen, jadi biasa retail. Sekarang kita perluas jadi punya kapasitas sekitar 415 tempat tidur, tapi untuk tahap awal kita siapkan 180 tempat tidur," kata Direktur Public Relations and External Relations Lippo Karawaci, Danang Kemayan Jati, saat dikonfirmasi, Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Apartemen Lippo di Mampang Jadi RS Darurat Covid-19, Penghuni Diminta Tidak Khawatir
Hanya tiga lantai terbawah yang dialihfungsikan menjadi rumah sakit. Selain 180 tempat tidur, rumah sakit ini juga dilengkapi dengan fasilitas seperti CT scan dan beberapa peralatan lainnya.
"Iya, fasilitasnya sama dengan di Wisma Atlet Kemayoran (rumah sakit khusus pasien Covid-19)," ucap dia.
Pengalihfungsian ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Lippo kepada pihak pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19.
Danang mengklaim, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut baik bantuan yang diberikan pihak Lippo tersebut.
"Pak Anies sangat senang dan mendukung atas bantuan ini, dan maunya (beroperasi) hari ini. Tapi karena ada finishing, jadi akhir minggu inilah," ucap dia.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.