Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Polemik Apartemen The Nine Residence Terkait Pembangunan RS Covid-19

Kompas.com - 07/04/2020, 09:20 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Kalau dia (pengelola apartemen) jalan terus, kita juga jalan terus. Tempuh jalur hukum, jalur hukum lah. Yang tinggal di situ orang pintar semua," kata Alif.

Baca juga: Huniannya Jadi RS Khusus Covid-19, Penghuni Apartemen Nine Residence Akan Tempuh Jalur Hukum

Jalur itu ditempuh lantaran pembangunan rumah sakit tersebut tidak jadi diberhentikan, malahan kini sudah beroperasi.

Alif berharap pihak pengelola apartemen mau mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan para penghuni. 

Alif pun masih menunggu iktikad baik pihak pengelola untuk melakukan musyawarah.

"Kita sih menunggu kalau pihak Lippo  mengundang kita untuk berdialog lagi ya kita coba berdialog. Yang proaktif kan kita nyari. Kadang kadang merekanya juga ngilang semua," ucap dia.

Jawaban manajemen The Nine Residence

Direktur Public Relations & External Relations Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati menanggapi niatan para penghuni Apartemen The Nine Residence untuk melaporkan pengelola ke jalur hukum.

"Itu hak mereka," kata Danang, Senin (6/4/2020).

Menurut Danang, penghuni harus paham bahwa rumah sakit pasien Covid-19 yang dibagun pengelola untuk kepentingan nasional.

Maka dari itu, pihak pengelola bersedia jika para penghuni mau menyelesaikan permasalahan ini dengan cara bermusyawarah.

Baca juga: Penghuni Apartemen The Nine Residence Akan Tempuh Jalur Hukum soal RS Covid-19, Ini Jawaban Pengelola

"Kalau membuat mereka menjadi paham akan kegentingan nasional ini, kami selalu siap (mediasi)," terang dia.

Klaim aman bagi penghuni apartemen

Danang merasa jalur hukum tidak perlu ditempuh untuk menyelesaikan persoalan ini. Pasalnya, kekhawatiran yang selama ini dirasakan para penghuni apartemen tidak akan terjadi.

Danang mengatakan, bangunan rumah sakit dan gedung apartemen memang berada dalam atau bangunan yang sama.

Namun, dia memastikan keduanya memiliki arsitektur yang berbeda. Sebab, rumah sakit berada di lantai satu, dia dan tiga apartemen.

Jadi, penghuni dan pasien tidak akan bersentuhan secara langsung.

Baca juga: Apartemen Lippo di Mampang Jadi RS Darurat Covid-19, Penghuni Diminta Tidak Khawatir

"Selain itu berbeda dalam akses masuk dan keluar, akses lift, suplai air, listrik, lot parkir, suplai AC-nya dan lain-lain semuanya terpisah, tak bersinggungan," kata Danang.

Secera saluran udara, pihak Lippo juga sudah memikirkan hal tersebut. Danang mengatakan sirkulasi udara dari rumah sakit tidak akan keluar ke arah penghuni, melainkan akan kembali masuk ke dalam rumah sakit.

"Lalu udara akan disterilkan dan disaring lagi dari kuman yang ada dengan 'hepafiltration' dan sinar ultra violet. Jadi hasilnya udara menjadi berih kembali," kata dia.

Dengan konsep seperti ini, dia meyakini keberadaan rumah sakit khusus pasien Covid-19 ini tidak akan menganggu kenyamanan penghuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com