JAKARTA, KOMPAS.com – Kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan terus meningkat karena masih bertambahnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.
Kondisi ini pun membuat usaha konveksi rumahan di jalan Kalibaru Timur, Jakarta Pusat mulai memproduksi APD.
Hal ini dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dan tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Berikan Bantuan APD untuk Tenaga Medis di Kota Tangerang
Nurohman, salah satu karyawan konveksi itu mengatakan bahwa tempat kerjanya sudah satu minggu terakhir mengurangi produksi dan penjualan pakaian demi membuat APD.
“Ini baru jalan satu minggu ini. Sebelumnya ngerjain baju dress wanita biasa,” ujar Nurohman kepada Kompas.com Selasa (7/4/2020).
Menurut dia, konveksi tempatnya bekerja mulai fokus membuat APD sang pemilik melihat dan mendapat informasi banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang membutuhkan APD di tengah pandemi Covid-19.
Alhasil, Nurohman dan para karyawan lain yang sebelumnya hanya menggarap pakaian berdasarkan pesanan pelanggan, kini harus bekerja lebih ekstra karena mendapat pekerjaan tambahan.
“Pakaian yang biasa pesanan sih ada saja. Cuma, bos lagi enggak fokus buat jualan dulu. Mau fokus buat baju APD ini dulu. Nanti kalau kondisi di seluruh dunia udah stabil baru seperti biasa lagi,” kata dia.
Meski tugas dan waktu kerjanya bertambah, mereka diberikan keringanan untuk tidak mengerjakan pakaian biasa ketika ada pesanan APD.
Setiap karyawan, bisa menghasilkan 15 sampai 20 potong APD dalam sehari.
"Kita kan kerja borongan, kondisi kayak begini bisa jam kerjanya dari jam 8 pagi sampai malam jam 10-an," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Nurohman, konveski tempatnya bekerja bisa menghasilkan sekitar 100 hingga 120 baju APD per hari untuk nantinya dikirimkan ke sejumlah rumah sakit di Indonesia yang sudah memesan.
Baca juga: Pemerintah Akui Sulit Mendapatkan Alat Rapid Test dan APD
Adapun material atau bahan yang digunakan adalah spunbond.
“Pesanan ada dari rumah sakit di Sumatera, Jawa, sampai Sulawesi,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.