Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Idris Si Manusia Batu, Jual Isi Rumah untuk Bertahan Hidup Sejak Kota Tua Ditutup

Kompas.com - 09/04/2020, 22:08 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir 1 bulan lamanya Idris atau biasa dipanggil manusia batu tidak tampil di halaman Museum Fatahillah, Wisata Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.

Hal tersebut karena wabah virus corona membuat seluruh tempat wisata tutup sementara waktu.

Otomatis sejak 14 Maret 2020, Idris tidak mendapatkan penghasilan.

"Kan wisata Kota Tua ditutup 14 Maret lalu diperkirakan sampai 29 Maret 2020 tapi diperpanjang sampe 19 April 2020, semakin enggak jelas. Saya malah sama sekali enggak pegang uang," kata Idris saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Idris sendiri tinggal bersama anak dan istri yang sedang hamil tua. Untuk memenuhi kebutuhannya, Idris kerap mendapat bantuan dari adiknya.

Baca juga: Teknis Penerapan PSBB di Kota Bekasi Akan Sama seperti Jakarta

"Di rumah ada 1 istri sedang hamil besar 8 bulan, 1 anak sudah besar, 1 adik, semuanya ada 4 kepala. Untuk bertahan hidup pertama saya dibantu sama adik untuk makan," cerita Idris.

Tidak ingin terikat, Idris harus memutar otaknya agar bisa bekerja menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Sampai-sampai, Idris harus menjual semua barang-barang pribadi mulai dari HP, televisi untuk membeli makan.

"Untuk beli makan, ya jual barang yang bisa dijual. Barang-barang yang dijual kamar saya sudah kosong terakhir TV 21 inch jual murah Rp 400.000, sebelumnya ada HP, ada peralatan masak sudah habis buat bertahan hidup tidak mengapa," kata Idris.

Walau dalam keadaan prihatin, Idris tetap santai dalam menghadapinya.

Baca juga: [HOAKS] Arus Angin dari Utara ke Selatan pada 10-12 April Membawa Wabah

Dapat bantuan

Pada masa-masa awal tidak pentas, Idris mendapat bantuan sembako dari kafe dan restauran yang tutup di sekitar Wisata Kota Tua.

"Ada bantuan dari Forum Tata Kelola Pariwisata Wisata Kota Tua, anggotanya itu pemilik gedung tua, pemilik usaha kafe dan restoran meski mereka tutup justru mereka bantu alakadarnya. Dari uang yang terkumpul dibelikan sembako lalu disitribusikan ke teman-teman. Ini sudah 2 kali penyaluran bantuan," kata Idris.

Idris terharu karena mereka yang terpaksa tutup masih bisa membagikan sedikit rezekinya kepada para seniman jalanan yang terdampak langsung.

Bantuan yang diterima pun langsung dibagikan kepada seniman jalanan. Namun sebagian dari seniman jalanan sudah memilih pulang kampung sejak pertengahan Maret lalu.

Baca juga: Kabupaten Tangerang Segera Berlakukan PSBB, Siapkan Anggaran Rp 253,8 M

"Jadi semua seniman yang ada di Kota Tua bernasib sama dengan saya. Bahkan sebagian besar sudah pualng kampung seminggu," kata Idris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com