Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimarket Jadi Target Perampokan Saat Pandemi, 5 Tempat Dibobol Sepekan

Kompas.com - 21/04/2020, 07:08 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebutkan, adanya pergeseran modus operasi tindak pidana perampokan dan pencurian selama pandemi Covid-19.

Kini, para perampok dan pencuri mengincar minimarket atau toko yang menjual kebutuhan pokok sebagai target operasi.

Alasannya, para penjahat tak bisa melancarkan aksinya di rumah warga karena warga lebih banyak berkegiatan di rumah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bertujuan untuk memutus penyebaran Covid-19.

Baca juga: Klarifikasi Info Perampokan Minimarket di Cipondoh, Polisi: Hanya Pencurian

"Memang betul ada pergeseran, ada kegiatan-kegiatan seperti curat (pencurian dengan pemberatan) termasuk di dalamnya beberapa minimarket yang dijadikan sasaran. Karena sekarang rumah kan sudah agak jarang (jadi sasaran), pergeseran-pergeseran itu ada," kata Yusri saat dihubungi, Senin (20/4/2020).

Kepolisian telah memetakan daerah rawan kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Tak hanya itu, polisi juga meningkatkan patroli rutin guna mencegah terjadinya aksi perampokan di minimarket dan tindak kriminalitas lainnya seperti pencurian kendaraan bermotor.

Berdasarkan catatan Kompas.com, telah terjadi lima aksi pencurian dan perampokan minimarket di wilayah Jakarta, Depok, dan Tangerang dalam kurun waktu satu minggu terakhir atau dari 12-20 April 2020.

Tangerang

Dalam sepekan terakhir ini, aksi pencurian di minimarket pertama terjadi di kawasan Gondrong, Cipondoh, Tangerang Kota, yaitu pada hari Minggu (12/4/2020) malam pekan lalu sekitar pukul 20.00 WIB. Dua tersangka dilaporkan mencuri alat kosmetik, deterjen, pewangi dan minyak wangi.

Salah satu tersangka berinisial FS ditangkap pegawai toko dan warga yang berbelanja.

Tersangka lainnya berinisial A melarikan diri dan kini berstatus buron.

Jakarta Pusat

Tiga hari setelah pencurian minimarket di Tangerang Kota itu, aksi pencurian juga terjadi di sebuah minimarket di wilayah Jakarta Pusat tepatnya di daerah Cideng, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi pencurian itu terjadi Rabu malam pekan lalu.

Dua tersangka, yakni pasangan pria dan wanita, nekat mencuri tiga botol minyak angin di minimarket. Mereka mencuri minyak angin dengan modus berpura-pura menjadi pembeli.

Aksinya terbongkar usai petugas minimarket mencurigai gerak gerik mereka yang terus berkeliling di area penjualan minyak wangi.

"Ketika kedua tersangka sedang tengak-tengok di area minyak wangi, saksi (petugas minimarket) mulai curiga dan menghampiri mereka. Kedua orang tersebut langsung mencoba kabur dengan menggunakan sepeda motor," ungkap Kapolsek Gambir AKBP Kadek Budiyarta.

Keduanya lalu berusaha melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor. Salah satu tersangka ditangkap setelah ditabrak pengendara motor.

Tersangka menderita patah kaki sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sementara itu, satu tersangka lainnya melarikan diri dan kini berstatus buron.

Petugas minimarket melaporkan kehilangan tiga botol minyak angin seharga Rp 147.000 yang dibawa kabur tersangka.

Depok

Dalam waktu bersamaan dengan aksi pencurian di Gambir, dua perampok membobol sebuah minimarket di Jalan Bulak Timur, Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Keduanya masuk ke minimarket dengan modus mengambil uang di ATM melalui celah rolling door. Saat itu, minimarket sudah tak melayani pembeli.

Kedua tersangka membawa celurit untuk menakut-nakuti pegawai minimarket.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Buru Perampok Minimarket di Depok

"Masing-masing pelaku lalu mengeluarkan senjata tajam berupa celurit dan menghampiri salah seorang pegawai yang sedang menyapu," kata Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi  melalui keterangan tertulisnya, Kamis pekan lalu.

Tiga pegawai minimarket kemudian dibekap, leher mereka dikalungi celurit. Ketiganya kemudian diminta mengantar perampok itu ke gudang tempat brangkas penyimpanan uang.

Para perampok juga merampas ponsel ketiga pegawai minimarket dan meminta mereka untuk memindahkan uang tunai senilai Rp 35 juta dari brangkas ke tas perampok.

Para perampok kabur setelah memasukkan tiga pegawai minimarket ke kamar mandi. Mereka diancam akan dibacok jika keluar keluar dari kamar mandi.

Ketiga pegawai minimarket itu ditemukan dalam kondisi selamat dengan sedikit luka gores terkena celurit. Saat ini, para perampok masih dalam pengejaran polisi.

Jakarta Timur

Tak berselang lama setelah perampokan di Depok, terjadi aksi perampokan yang dilakukan empat tersangka, yakni YS, AA, AR dan A di sebuah minimarket di Jalan Masjid Al Wustho, Duren Sawit, Jakarta Timur. Peristiwa itu tepatnya terjadi Kamis dini hari lalu.

Perampokan tersebut terungkap saat jajaran Polsek Duren Sawit melakukan patroli rutin .

Polisi awalnya mencurigai sebuah mobil Avanza parkir di depan minimarket yang tutup. Ketika menghampiri pengemudi mobil, tersangka A langsung melarikan diri.

"Saat polisi mau menegur pemilik kendaraan, tiba-tiba (tersangka A) menghidupkan mesin dan berupaya melarikan diri hingga hampir menabrak salah satu anggota," kata Yusri.

Polisi langsung masuk ke dalam minimarket untuk menangkap tersangka lainnya. Dua tersangka ditangkap, sedangkan tersangka YS ditembak mati karena berusaha menyerang polisi menggunakan parang.

Baca juga: Curi 9 Kaleng Susu, Maling Minimarket di Cibubur Diamuk Massa

Polisi menyita barang bukti berupa barang-barang hasil curian di minimarket, di antaranya brankas uang, sejumlah uang tunai, susu kemasan, dan rokok.

Masih di Jakarta Timur, aksi perampokan kembali terjadi di sebuah minimarket di kawasan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur, Senin kemarin.

Tersangka yang berjumlah dua orang mendatangi minimarket dengan mengendarai mobil Suzuki Vitara. Keduanya masuk ke minimarket dan mengambil sembilan kaleng susu.

"Setelah itu mereka keluar tanpa membayar, dikejar oleh salah satu karyawan kemudian mereka melarikan diri (dengan mobilnya)," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian.

Pada saat bersamaan anggota buser Polres Metro Jakarta Timur berpatroli di dekat lokasi itu. Polisi lalu mengejar. 

Tersangka akhirnya menabrak kendaraan lainnya karena panik saat dikejar polisi. Warga memukuli mereka setelah tahu mereka perampok.

Namun polisi kemudian mengamankan mereka dari amukan massa dan membawanya ke Polsek Ciracas.

Perampok spesialis wilayah Jakarta dan Jawa Barat

Polisi kemudian mengungkap adanya jaringan perampok minimarket di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Polisi telah menangkap dua tersangka berinisial HSS (39) dan SN (48). Tiga tersangka lainnya, yakni PR, I, dan S masih diburu.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, kedua tersangka mengaku telah beraksi 11 kali di wilayah Jakarta dan Jawa Barat sejak Februari hingga April 2020.

Mereka tujuh kali merampok di Jakarta, satu kali di Cirebon, satu kali di Karawang, satu kali di Bandung, dan satu kali di Bogor.

Para tersangka diketahui merupakan residivis kasus serupa yang baru dinyatakan bebas pada Desember 2019 lalu.

Para tersangka biasa beraksi dini hari saat situasi sekitar minimarket sepi. Biasanya, mereka terlebih dahulu berkeliling mencari target operasi. Mereka beroperasi mulai pukul 00.00 hingga 02.00 dini hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com