Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Wartawan Diintimidasi Saat Liput Kebakaran Gereja Christ Cathedral

Kompas.com - 27/04/2020, 18:41 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Video seorang wartawan yang diintimidasi saat melakukan peliputan kebakaran Gereja Christ Cathedral GBI Basilea di Kawasan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (27/4/2020), viral di media sosial.

Video yang diunggah oleh akun instagram @tangsel_update memperlihatkan seseorang yang membawa kamera terlibat perdebatan dengan soerang pria lainnya.

"Kejadian melecehkan profesi wartawan ketika meliput kebakaran salah satu tempat ibadah di Kawasan Paramount Serpong. Tampak di belakang wartawan foto salah satu media cetak swasta dikerubungi dan diteriaki fa*ck y*u," tulis keterangan video akin tersebut.

Baca juga: Setelah 2 Jam, Kebakaran di Gereja Christ Cathedral Serpong Berhasil Padam

Korban intimidasi itu berinisal R, jurnalis foto dari koran Media Indonesia.

R bercerita, peristiwa intimidasi itu terjadi saat dirinya sedang memotret kebakaran Gereja Christ Cathedral GBI Basilea.

"Jadi saya lagi motret kebakaran di kawasan gereja. Saya tiba-tiba dihampiri kurang lebih lima orang. Mereka minta hapus foto liputan saya di sana, tapi saya tanya balik, 'Kenapa harus dihapus?' Mereka tidak jawab," kata R saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Bangunan Rawan Runtuh, Damkar Sulit Lakukan Pendinginan Kebakaran di Gereja Christ Chatedral Serpong

Namun, kata R, saat itu sebagian dari lima orang tersebut terus mengejar serta meminta foto yang ada pada kamera untuk dihapus.

"Sampai akhirnya minta hapus secara paksa sampai kejadian seperti yang di video," ucapnya.

R mengaku saat itu sempat tersulut emosi saat salah satu dari lima orang yang mengejarnya mengeluarkan kalimat kasar.

Namun, saat itu berhasil diredam hingga keributan tidak berlanjut.

"Kalau dibilang security gereja, kayaknya bukan. Kayaknya mereka anak muda gereja situ," tutupnya.

Baca juga: Sopir Ojol Meninggal Saat Antre Makanan di Tanjung Duren, Polisi: Korban Sakit Jantung

Kepala Bidang Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Damkar Kabupaten Tangerang Kosrudin sebelumnya mengatakan, api yang melahap gedung Gereja Christ Cathedral GBI Basilea dipadamkan setelah dua jam.

Kosrudin menjelaskan, ketinggian Gereja Christ Cathedral di bagian samping menjadi penyebab proses pemadaman yang cukup lama.

Petugas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan saat proses pendinginan. Puing sisa kebakaran yang runtuh membuat proses pendinginan sulit dilakukan.

Menurut Kosrudin, pendinginan bisa dilakukan dengan cepat jika melalui sisi samping gedung. Namun, bagian tersebut cukup tinggi.

Petugas tidak memiliki turntable tender atau mobil damkar pembawa tangga otomatis.

"Kita tidak punya mobil tangga ya. Sedangkan ini yang terbakar pada bagian tengah. Jadi kita agak kesulitan. Jadi nembak dari bawah juga tidak terkena langsung. Itu saja kesulitannya, kalau akses jalan tidak masalah," ucapnya.

Polres Tangerang Selatan (Tangsel) memeriksa pekerja Gereja dan memeriksa kamera CCTV untuk mengetahui bagaimana peristiwa kebakaran itu terjadi.

Iman menjelaskan, insiden kebakaran berpusat di lantai 3 yang merupakan ruang utama ibadah.

Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik di bagian tengah gedung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com