Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Bawa Bambu Selama PSBB, Satpol PP Kota Bekasi Disebar ke 56 Kelurahan

Kompas.com - 29/04/2020, 13:16 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kasatpol PP Kota Bekasi Abi Hurairah menyampaikan, petugas akan disebar di 56 Kelurahan untuk mengawasi masyarakat yang melanggar aturan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Petugas mulai disebar hari ini, Rabu (29/4/2020), di hari pertama perpanjangan PSBB.

Adapun PSBB telah diperpanjang hingga (12/5/2020).

Saat berkeliling, nantinya para petugas itu akan dibekali dengan bambu.

Baca juga: Tegakkan Aturan PSBB, Satpol PP Kota Bekasi Akan Dibekali Bambu

“Kurang tahu jumlahnya (bambu), yang jelas untuk 56 kelurahan ada satu mobil besar bambu disiapkan. Kan masing-masing kelurahan itu aparatur ASN non-ASN sudah disebar bukan hanya dari Satpol PP. Satpol PP udah turun semuanya ke lapangan,” ujar Abi saat dihubungi, Rabu (29/4/2020).

Abi mengatakan, bambu-bambu tersebut akan digunakan para petugas untuk menertibkan masyarakat yang masih berkeliaran di luar rumah.

Selain itu, masyarakat yang keluar tanpa mengenakan masker pun nantinya akan ditegur.

“Kami akan berkeliling lingkungan warga, menertibkan masyarakat yang masih nongkrong, masih enggk pakai masker kita tegur. Yang masih berjualan siapkan bangku, kita tegur, kita ambil kalau misalkan udah beberapa kali ditegur. Tindakan preventif ajalah, bukan buat gebukin orang,” kata dia.

Abi menegaskan bambu tersebut digunakan bukan untuk memukuli masyarakat seperti laiknya di India.

Namun, hal itu sebagai shock therapy agar masyarakat tidak lagi keluar rumah jika tidak berkepentingan.

“Itu sebagai shock theraphy masyarakat ajalah bukan untuk ngegebukin orang kaya di India. Jadi ketika diliat petugas bawa pentungan, masyarakat pasti ‘wah kita harus diam di rumah nih kalau liat kayak begini’. Kan jadi kalau mau keluar rumah agak mikirin takut,” ucap dia.

Ia berharap gertakan dengan dengan bambu tersebut bisa menimbulkan efek segan bagi masyarakat untuk melanggar aturan dan tetap berdiam di rumah.

Baca juga: Pemkot Bekasi Perpanjang Penutupan Tempat Hiburan hingga 12 Mei 2020

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan penerapan pembatasan sosial berskala besar tahap kedua ini akan lebih ketat.

Rahmat menyampaikan anggota Satpol PP akan dibekali sejenis bambu saat patroli.

“Ditegaskan, untuk anggota Satpol PP Kota Bekasi akan disiapkan sejenis bambu untuk membuat efek jera warga jika mereka masih berkeliaran tidak ada keperluan,” ucap Pepen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com