JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warga untuk mudik lokal meski hanya di wilayah Jabodetabek.
Anies memberi peringatan kepada warga agar tidak berkeliaran, termasuk saat Idul Fitri 1441 Hijriah atau tahun 2020.
Menurut dia, Covid-19 tidak mengenal kata Lebaran sehingga dikhawatirkan justru semakin merebak.
Baca juga: Mudik Lokal di Jabodetabek, antara Diizinkan dan Dilarang
"Artinya, semua tetap berada di rumah, yang bisa bepergian adalah orang yang karena tugas atau pekerjaannya di 11 sektor yang mendasar," ucap Anies dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).
"Lebaran atau tidak, sama saja. Virus tidak kenal nama hari. Tidak ada hari besar atau hari biasa, tidak kenal Lebaran atau tidak," ujar dia.
Baca juga: Jokowi, Covid-19, dan Hikayat Mudik
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini khawatir penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta justru sia-sia jika warga bepergian.
Sebab, penularan virus corona berpotensi terjadi saat warga memilih tetap bersilaturahim saat Lebaran.
"Jangan kita membuat kondisi Jabodetabek kembali ke bulan Maret dan membuat usaha yang sudah berjalan selama dua bulan lebih ini menjadi sia-sia," kata dia.
Baca juga: Kini Mudik Lokal Juga Dilarang, Anies Hanya Bolehkan Mudik Virtual
Anies pun mengingatkan kembali bahwa hanya 11 sektor yang diperbolehkan beraktivitas selama masa PSBB, yakni:
1. Kesehatan
2. Bahan pangan atau makanan dan minuman
3. Energi
4. Komunikasi dan teknologi informasi
5. Keuangan
6. Logistik
7. Perhotelan
8. Konstruksi
9. Industri strategis
10. Pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai obyek vital nasional dan obyek tertentu
11. Kebutuhan sehari-hari
Diketahui, pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 5.795 orang per Sabtu ini.
Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) ini bertambah 116 orang dibandingkan Kamis kemarin.
Baca juga: [UPDATE] Data Kasus Covid-19 di DKI Jakarta per Kelurahan
Sebanyak 1.292 orang dinyatakan telah sembuh. Sementara itu, pasien yang meninggal dunia sebanyak 475 orang.
Kemudian, ada 1.908 pasien yang masih dirawat di rumah sakit dan 2.120 pasien menjalani isolasi mandiri.
Selain itu, hingga saat ini, masih ada 198 orang dalam pemantauan (ODP) yang dipantau dan 575 pasien dalam perawatan (PDP) yang masih dirawat.
Kemudian, ada 4.874 orang yang diketahui orang tanpa gejala (OTG).
Baca juga: [UPDATE] - Pergerakan Data Harian Covid-19 di Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.