Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Imbau Warga Tidak Terima Bantuan Orang Asing saat Kartu Tertelan di Mesin ATM

Kompas.com - 18/05/2020, 20:15 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cilandak, Komisaris Matson Marbun mengimbau warga agar tidak dikelabui orang asing dengan dalih membantu jika kartu ATM tertelan di mesin..

Sebaiknya, nasabah langsung menghubungi call center resmi jika mengalami masalah tersebut.

Matson mengatakan, jangan mudah menerima bantuan orang ketika dalam kondisi tersebut.

"Cari call center resmi gerai ATM itu kalau kartunya tertelan. Cari call center resmi, jangan minta bantuan  orang yang ada di situ (sekitaran mesin ATM). Orang di situ rata-rata pemainan (pelaku)," kata Matson saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Dua Pencuri Modus Ganjal Mesin ATM Ditangkap di Cilandak

Matson berharap warga tidak mudah terkecoh ketika mendapat bantuan dari orang lain ketika kartunya tertelan mesin ATM.

Sebelumnya, dua pria pencari uang nasabah dengan modus ganjal mesin ATM, MS dan MRK, ditangankap di Kawasan Cilandak Jakarta Selatan, Minggu (17/5/2020).

 

Awalnya, kedua tersangka menyasar sebuah mesin ATM di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Di sanalah kedua tersangka berusaha mengutak-atik mesin ATM agar setiap kartu yang masuk tersangkut di dalam mesin.

"Dia sudah utak-atik mesin  pakai obeng, lem perekat, kawat dan sebagainya," kata Matson.

Setelah itu, mereka pun menunggu korban di luar mesin ATM. Mereka menunggu korban mengalami kendala karena kartu ATM-nya tersangkut .

"Korban pun akan mengira kartu ATM tenggelam," terang dia.

Ketika kartu ATM tertelan, salah satu tersangka pun datang dan pura-pura membantu. Dia memberikan stiker bertuliskan call center bank dari ATM tersebut kepada korban.

"Jadi tersangka kasih stiker itu untuk petunjuk kepada  korban kalau mau komplain kartu tertelan hubungin nomor ini. Nanti, nomor itu merupakan nomor tersangka yang satu lagi," kata Matson.

Nantinya, tersangka akan berpura-pura memandu korban layaknya call center resmi.

Tersangka juga meminta pin korban dengan alasan untuk membantu mengeluarkan kartu dari mesin ATM.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Skimming di ATM di Bintaro, Dana Sejumlah Nasabah Bank Mandiri Raib

Setelah nomor pin didapatkan, tersangka lalu mengambil kartu ATM yang sudah tersangkut di mesin ATM korban dengan trik tertentu. Saat itulah mereka menguras isi kartu ATM tersebut.

Aksi mereka terbongkar ketika salah satu korban curiga dengan kedua tersangka saat kartunya tertelan.

Atas dasar kecurigaan itu, korban yang tidak disebutkan identitasnya pun melapor ke polisi.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 53 Jo Pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com