JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Lebaran pada akhir pekan ini, pusat perbelanjaan diserbu pembeli. Padahal saat ini sedang ada wabah penyakit infeksi pernapasan Covid-19.
Pemerintah daerah di Jabobetak dan sejumlah daerah lain di Indonesia menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). PSBB itu bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19.
Namun, warga sepertinya tidak mempedulikan hal itu. Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat misalnya, beberapa hari terakhir dipadati pengunjung. Mereka nekat berdesakan dan melanggar PSBB hanya demi berbelanja pakaian.
Baca juga: Berdesakan di Pasar Tanah Abang, Zona Merah Covid-19 di Jakarta...
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo mengatakan, kondisi itu terjadi tiga hal. Pertama, pemahaman masyarakat didasarkan pada situasi dan kondisi di lapangan.
Tidak semua warga membaca atau memahami penjelasan dari para ahli tentang aturan dan bahaya penyebaran virus corona tipe (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.
"Mungkin dia sudah dengar, tapi dia lihat teman-temannya (beraktivitas) enggak ada masalah. Dia lebih mengikuti apa yang ada di luar, jadinya imitation effect," ungkanya.
Itu menjadi sebab kedua, yaitu banyaknya orang yang melanggar aturan dan tidak mengindahkan bahaya Covid-19, membuat orang lain meniru hal itu, yang sebenarnya merupakan suatu pelanggaran.
"Banyak yang enggak patuh, akhirnya melakukan ketidakpatuhan kolektif," ungkapnya.
Faktor lain, masyarakat masih belum terbiasa atau masih berat melepas kebiasaan di tengah pembatasan aktifitas akibat pandemi Covid-19. Ada dorong besar yang tidak bisa terbendung untuk menjalankan budaya yang biasa dilakukan saat menjelang Lebaran. Salah satunya berbelanja.
"Beli baju itu kultur. Ketika dorongan untuk melakukan 'ritual' berlebaran begitu besar, maka saat ada kesempatan, melihat ada juga jualan, dia akan langsung membludak ke pasar," tutur Imam.
Hal ini, kata Imam, juga dipengaruhi oleh ketidakpatuhan kolektif sudah dilakukan, karena masyarakat yang cenderung meniru satu sama lain.
Baca juga: Mal CBD Ciledug Diserbu Pengunjung Saat PSBB, Satpol PP Konfirmasi Pengelola
Imam menambahkan, keberadaan pedagang yang berjualan di trotoar kawasan Tanah Abang menjadi faktor yang mendorong masyarakat berkerumun.
Para pedagang yang nekat berjualan pada masa pandemi Covid-19 itu, meningkatkan hasrat masyarakat melakukan kebiasaan berbelanja jelang Lebaran.
"Kalaupun orang desakannya besar, tetapi tidak ada infrastruktur pendukung (tidak ada yang berjualan) maka dia juga tidak akan melakukan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.