Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode PSBB Jawa Barat dan Depok Beda, Asosiasi Mal Bingung

Kompas.com - 28/05/2020, 20:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok telah mengajukan perpanjangan PSBB ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hingga 4 Juni 2020.

Perpanjangan PSBB Depok diajukan karena potensi penularan secara lokal masih terjadi dan belum melambat, dengan angka reproduksi kasus Covid-19 mencapai 1,39 saat ini.

Sedianya, PSBB Kota Depok usai pada 26 Mei 2020. Namun, PSBB diperpanjang sementara hingga 29 Mei 2020, mengikuti tenggat PSBB Provinsi Jawa barat.

Ridwan Kamil dalam kesempatan terpisah juga menyatakan bahwa Jawa Barat siap menerapkan new normal mulai 1 Juni 2020.

Baca juga: Depok Ajukan Perpanjangan PSBB hingga 4 Juni 2020, Sama dengan Jakarta

Beda-beda tanggal justru membuat bingung para pengelola mal untuk menentukan waktu pembukaan mal, khususnya di Depok.

Hal tersebut diakui oleh Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kota Depok, Sutikno.

"Saya jujur, nih. Kami sebagai pengelola mal juga bingung, tau enggak sih? Kami ikut (tenggat PSBB) Jawa Barat, terus ikut Depok, terus Depok ikut Jawa Barat, terus sekarang kami ikut Depok lagi," ungkap Sutikno saat dihubungi, Kamis (28/5/2020).

"Saya ikut Jawa Barat kemarin berapa kali. Sampai ke sini, kan (tenggat PSBB Depok merujuk) ke DKI yaitu 4 Juni 2020. Ya sudah," ucapnya.

Baca juga: Wali Kota Depok: Penularan Lokal Covid-19 Masih Terjadi, Ekonomi Mulai Oleng

Sutikno berujar, perbedaan-perbedaan ini membuat pihaknya sedikit repot dalam hal berkoordinasi dengan asosiasi mal di tingkat provinsi.

Namun, karena harus mengikuti ketentuan pemerintah setempat, ia menegaskan bahwa APPBI Kota Depok baru akan membuka mal menyesuaikan dengan berakhirnya PSBB di Depok.

"Kami kan punya manajemen sendiri. Kami harus bisa menjelaskan bahwa di Depok juga ada PSBB yang harus berlaku, jadi enggak ikutan (Jawa Barat) begitu," ujar Sutikno.

"Disperindag (menyatakan) bahwa (PSBB) diperpanjang sampai 4 Juni dan jelas kami akan ikut. Kami harus bagaimana? Kami enggak bisa ngelawan PSBB juga. Kami harus ikutan," tambah dia.

Baca juga: Pemkot Pastikan Depok Belum Jadwalkan Penerapan New Normal

Data per Rabu (27/5/2020), total sudah ditemukan 544 pasien positif Covid-19 di Depok, 179 di antaranya dinyatakan sembuh.

Namun, angka kematian berkaitan dengan Covid-19 kini mencapai 101 orang, terdiri dari 28 kematian pasien positif Covid-19 dan 73 kematian suspect/pasien dalam pengawasan (PDP).

Selain itu, jumlah orang tanpa gejala (OTG) masih cukup besar, yakni lebih dari 900 orang.

Begitu pula dengan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di kisaran 1.500 dan PDP di kisaran 600.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com