Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2020, 22:35 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Berdasarkan website resmi corona.bekasikota.go.id, diketahui masih ada 30 pasien positif Covid-19 yang masih jalani perawatan di rumah sakit pada Rabu (3/6/2020).

Data pasien positif Covid-19 yang dirawat tersebut bertambah sembilan orang dari satu hari sebelumnya, yakni pada Selasa (2/6/2020) kemarin dengan data 21 pasien dalam perawatan.

Padahal, beberapa hari sebelumnya jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat sempat tersisa 12 orang saja.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kota Bekasi Kamaruddin Askar.

Baca juga: UPDATE Covid-19 2 Juni di Bekasi: Pasien Sembuh Bertambah Jadi 254 Orang

“Data itu (sempat tersisa 12 pasien) pada saat laporan dengan Wali Kota dengan Satgas Kesehatan di Stadion belum lama ini, sekitar dua atau tiga hari lalu,” ucap Askar saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).

Data pasien Covid-19 yang dirawat memang dinamis, alias bisa berubah kapan saja. Baik itu jumlahnya yang naik maupun turun.

Meski demikian, kata Askar, jumlah pasien yang dirawat tidak sebanyak pada awal April.

Sebab, berdasarkan website resmi, ada 254 pasien sembuh di Kota Bekasi dari 317 orang yang terpapar Covid-19. Sementara, 33 pasien positif Covid-19 lainnya meninggal dunia.

“Jadi ada penurunan. Kalau turun sampai 100 persen enggak mungkin, itu impossible,” kata Askar.

Sebagai dokter, lanjut Askar, dia dan koleganya harus siap menanggung segala risiko lonjakan kasus Covid-19 jika new normal jadi diterapkan. Saat ini pun, Pemkot Kota Bekasi tengah menjajaki tahap adaptasi atau transisi menuju new normal.

Baca juga: IDI Tak Khawatir Akan Ada Lonjakan Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Saat New Normal

Untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 itu, Askar mengatakan, segala sektor yang mulai dibuka kembali saat new normal harus mengikuti aturan protokol pencegahan Covid-19.

Disiplin mengenakan masker, sarung tangan, menggunakan hand sanitizer, dan tetap jaga jarak fisik atau physical distanting harus ditegakkan.

“Standar tetap jaga jarak, masker tambahan sarung tangan dipakai. Kemudian anggota kami (dokter) siap atau tidak siap harus tanggung segala risiko yang timbul, itu tugas IDI,” kata dia.

Ia berharap tak ada lonjakan kasus Covid-19 ketika new normal kelak diterapkan di Kota Bekasi.

“Kita berharap optimistis, jangan pesimistis terus ya, supaya lonjakan kasus tidak ningkat tinggi,” ucap Askar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com