Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akui Sulit Identifikasi Potongan Kaki Manusia di Setu Pengarengan Depok

Kompas.com - 09/06/2020, 18:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi mengaku kesulitan mencari identitas korban pemilik potongan kaki yang ditemukan mengambang di Setu Pengarengan, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Senin (8/6/2020).

Sebab, selama ini, data yang dimiliki tim Inafis selalu data yang berpangkal pada sidik jari tangan manusia.

"Kepolisian sudah turun kemudian kami membawa beberapa perlengkapan inafis untuk mengetahui identitas dari kaki yang ditemukan tersebut, tentunya tidak pernah ada data mengenai sidik jari yang ada pada kaki," jelas Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Potongan Kaki Manusia Ditemukan Mengambang di Setu Pengarengan Depok

Ia menambahkan, potongan kaki tersebut saat ini telah dikirim ke RS Polri Kramat jati, Jakarta Timur untuk diperiksa lebih jauh.

Sembari proses pemeriksaan di rumah sakit berjalan, lanjut Azis, polisi berupaya mencari keterangan kepada masyarakat mengenai potongan kaki manusia tersebut.

"Kami tentu mengumumkan kepada masyarakat, siapa tahu ada warganya atau keluarganya yang kehilangan sebagaian anggota keluarga yang diduga korban dari penemuan kaki tersebut," ucap dia.

Dari pemeriksaan awal, polisi hanya memperoleh dugaan sementara bahwa potongan kaki tersebut merupakan milik seseorang berjenis kelamin perempuan.

Baca juga: RS Polri Terima Dua Kantong Potongan Tubuh, Diduga Milik Korban Kecelakaan Tol Cipularang

Hingga saat ini polisi belum bisa memastikan penyebab potongan kaki kiri manusia tersebut ada di Setu Pengarengan, baik karena kecelakaan, amputasi, atau kejahatan.

"Petugas dari penyelidikan kepolisian terus mencari bahan keterangan yang lain, baik dari masyarakat sekitar," ujar Azis.

"Mungkin penyelidikan-penyelidikan yang lain, utamanya yang mungkin mengarah ke tindak pidana," tambah dia.

Sebelumnya diberitakan, potongan kaki sebelah kiri itu ditemukan mengambang tanpa terbungkus apa pun di sekitar Setu Pengarengan.

Petugas kebersihan di sekitar lokasi yang pertama kali menemukan potongan kaki tersebut langsung melaporkannya ke polisi untuk diusut lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com