Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 di Bekasi, dari Rumah ke Rumah hingga Perketat Pengawasan RT/RW

Kompas.com - 14/06/2020, 07:55 WIB
Nursita Sari

Penulis

"Ketika positif kan dia (diduga) ada klaster besar ya, ternyata tidak. Akhirnya kami buat kesimpulan memang di klaster keluarga saja dan alhamdulillah ketika kami lakukan PCR kemarin, semuanya juga sudah pulang, dilakukan tes terakhir semuanya negatif," ucap Lia.

Tracing ke pedagang di pasar

Petugas kesehatan juga melakukan tracing ke para pedagang pasar yang sempat berinteraksi langsung dengan J. Sebab, J diketahui kerap pergi ke pasar.

Namun, para pedagang yang sempat berinteraksi dengan J dinyatakan negatif setelah petugas kesehatan melakukan tes PCR.

Berdasarkan hasil tersebut, Pemkot Bekasi menyimpulkan bahwa penularan kasus Covid-19 itu terjadi dari rumah ke rumah.

Perketat pengawasan RT/RW

Sejak ada kasus Covid-19 pada satu keluarga di Kelurahan Pejuang, Pemkot Bekasi memperketat pengawasan RT/RW pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.

Caranya dengan membentuk RW Siaga.

"Pak Wali memerintahkan membentuk RW siaga. Luar biasa fungsinya jika ada kasus atau memberikan sosialisasi kepada warga terkait penanganan Covid-19 dan selalu mematuhi hukum," ujar Lia.

Baca juga: Ada Kasus Satu Keluarga Terkena Covid-19, Begini Pembatasan RW di Kecamatan Medan Satria Bekasi

RW siaga juga akan menyemprot disinfektan secara rutin ke rumah-rumah warga demi mencegah penyebaran Covid-19.

Awasi warga keluar dan masuk

Langkah lainnya, pihak RW di Kecamatan Medan Satria diminta mengawasi warga yang keluar masuk wilayah RT.

Akses keluar masuk di RT/RW tersebut dibatasi. Orang yang bukan penduduk asli tidak bisa sembarang keluar masuk wilayah RW di Medan Satria.

"Masing-masing akses pintu masuk juga dibatasi, kemudian dari mulai kontrol sosial kemasyarakatan dan keagamaan RT dan RW juga diikutsertakan," kata Lia.

RT dan RW wajib lapor jika warganya positif Covid-19

Setiap harinya, pengurus RT dan RW juga wajib memberikan laporan kesehatan warganya ke camat atau lurah, terutama bagi yang di wilayahnya ada pasien positif Covid-19.

"Ya (rutin dipantau), yang isolasi bukan saja seminggu sekali, tapi setiap hari mereka menyampaikan progresnya," kata Lia.

Laporan ini juga bisa berupa bantuan sosial bagi warga yang menjalani isolasi mandiri namun ingin membeli kebutuhan pokok.

Artikel ini sebelumnya telah tayang dengan judul "Begini Kronologi dan Fakta Penularan Covid-19 dari Rumah ke Rumah di Bekasi" (KOMPAS.com/BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com