Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Bekasi: Ramainya Pengunjung di Holywings Langgar Aturan

Kompas.com - 16/06/2020, 17:06 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Bekasi, Nicodemus Godjang, menyayangkan ramainya pengunjung di Holywings, sebuah bar dan restoran di Kota Bekasi, pada pekan lalu. Menurut dia, keramiaan  itu melanggar protokol pencegahan Covid-19.

Ia mengatakan, meski tempat itu dibuka, seharusnya pengelola memastikan pengunjung tetap menjaga jarak.

“Kalau saya lihat dari gambarnya, memang menyalahi aturan. Itu sangat melanggar karena harusnya tidak boleh berkerumun. Artinya kalaupun dibuka, ya tetap menjaga physical distancing,” kata Nicodemus saat dihubungi, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Duduk Perkara Acara Musik di Holywings Bekasi yang Timbulkan Keramaian

Holywings di Kota Bekasi jadi perbincangan belakangan ini. Holywings bahkan sempat jadi trending di Twitter.

Keramaian itu berawal dari postingan akun Instagram beberapa orang yang merekam video keramaian acara live music di restoran dan bar Holywings Forest Bekasi pada Jumat (12/6/2020) lalu.

Nicodemus menyayangkan keputusan Pemkot Bekasi yang terburu-buru memperbolehkan tempat hiburan malam dibuka padahal kasus Covid-19 belum sepenuhnya landai.

Dia mengatakan, harusnya tempat hiburan malam itu dibuka di tahap akhir. 

“Tempat hiburan malam jangan dululah. Harusnya kan berproses, misalnya mal dulu dibuka, gitu loh. Kalau tempat hiburan malam ini kan sulit dikendalikan. Karena enggak mungkin orang masuk tempat hiburan malam dijaga polisi, pasti enggak laku,” kata Nicodemus.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, seharusnya Pemkot Bekasi mengikuti kesepakatan awal. Menurut dia, sebelumnya Pemkot sudah sepakat untuk membuka tempat hiburan malam pada Juli mendatang.

“Kita memang lagi anjlok 50 persen terkait dengan pendapatan asli daerah (PAD), tapi enggak langsung buka semua gitu. Kan harus proses, kita udah sepakat kalau enggak salah di Juli, melihat perkembangan tapi saya juga tidak tahu kok dibuka," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com