BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengakui, pedagang pasar di Bekasi banyak yang mengabaikan jaga jarak pada masa pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, pihaknya kesulitan mengatur jarak antar para pedagang. Banyak pedagang yang masih berjualan bersebelahan dengan jarak yang rapat dengan pedagang lain.
Hal itu diungkapkan Tri setelah berkunjung ke Pasar Kecapi, Pondok Melati, Bekasi, Kamis (18/6/2020).
“Untuk jaga jarak memang masih jadi kendala karena jarak antar pedagang cukup kecil,” ujar Tri melalui pesan tertulis.
Baca juga: Penularan Covid-19 di Bekasi, dari Rumah ke Rumah hingga Perketat Pengawasan RT/RW
Walau abai dengan jaga jarak, kata Tri, para pedagang dan pengunjung pasar rata-rata tertib menggunakan masker. Hanya beberapa pedagang yang ditemukan tak menggunakan masker.
“Hampir 90 persen pedagang dan pengunjung sudah memakai masker,” kata dia.
Tri mengatakan, Pemkot Bekasi terus mengawasi dan menyosialisasikan protokol pencegahan Covid-19 di pasar.
“Kesadaran itu penting (menerapkan protokol kesehatan). Pemakaian masker maupun hand sanitizer juga sudah diingatkan, saling ingatkan satu sama lain,” ujar Tri.
Saat ditanyakan tentang kemungkinan rapid test di pasar, Tri mengatakan Pemkot Bekasi masih fokus dengan rapid test di mal atau pusat perbelanjaan.
Rapid test di pasar-pasar Kota Bekasi terakhir kali diselenggarakan pada Mei lalu. Hasilnya, tiga orang reaktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.