Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Belum Izinkan Car Free Day Berkaca dari Jakarta

Kompas.com - 26/06/2020, 14:19 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah belum mengizinkan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) di wilayahnya.

Izin CFD belum diberikan meskipun sudah banyak pelonggaran dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang,

Arief mengatakan, salah satu pertimbangan belum mengizinkan CFD adalah melihat pengalaman Jakarta.

Ketika Pemprov DKI mengizinkan CFD, puluhan ribu orang mendatangi area Sudirman-Thamrin yang meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.

"Belum (dibuka), nanti malah kayak Jakarta, Jakarta (sempat) buka, tutup lagi," ujar Arief saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (26/6/2020).

Baca juga: Ahli Epidemiologi Sarankan Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day sampai Ada Vaksin Covid-19

Arief mengatakan, saat ini warga Kota Tangerang harus bersabar dan berolahraga secara mandiri.

Ada kekhawatiran apabila CFD kembali dibuka malah menjadi tempat kumpul warga dan membentuk klaster baru Covid-19.

"Jadi ya warga olahraga mandiri saja, kalau dibuka nanti malah kumpul-kumpul. Jadi boleh berorahraga di luar nggak masalah, tapi sendiri," tutur Arief.

Arief menjelaskan, saat ini ada dua kegiatan masyarakat yang belum dilonggarkan di masa perpanjangan PSBB kelima .

Pertama adalah ruang publik atau taman yang biasa digunakan untuk aktivitas warga, kedua adalah sekolah.

Baca juga: Car Free Day Ditiadakan, Pemkot Tangsel Bahas Rute Khusus Pesepeda

Sedangkan untuk area wisata terbatas seperti wisata kuliner dan pusat perbelanjaan seluruhnya dibuka kembali dengan aturan protokol kesehatan.

"Udah semua (dibuka), tinggal yang belum sekolah sama taman yang belum," ujar Arief.

Pemprov DKI sebelumnya memutuskan meniadakan kembali CFD di Sudirman-Thamrin, namun menyebar CFD di lima wilayah kota di Ibu Kota.

Pakar epidemiologi asal Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengkritik hal tersebut.

Menurut Miko, Pemerintah tak perlu melaksanakan pemusatan lokasi olahraga seperti CFD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com