Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Perum PPD Turun Hingga 80 Persen Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 01/07/2020, 06:18 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Perum Pengangkutan Umum Djakarta (PPD) mengaku pendapatannya merosot drastis selama pandemi Covid-19. Pendapatan menurun lantaran jam operasional PPD berkurang terutama untuk bus Transjakarta dan Transjabodetabek.

Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa, mengemuakan anjloknya pendapatan perusahaan karena dampak pandemi Covid-19.

 

"Awalnya pendapatan kami bisa masuk hampir mendekati Rp 30 miliar dalam sebulan. Artinya pendapatan kami di Transjakarta sekitar 1 miliar per hari. Sekarang ini cuma dikisaran 12 miliar (per bulan)," kata Pande, Selasa (30/6/2020).

Baca juga: Naik Bus PPD Kini Bisa Bayar Pakai Seluruh Kartu Uang Elektronik

Pendapat yang berkurang juga dirasakan dari bus Transjabodetabek. Sebelum pandemi Covid-19 , lanjut Pande, pihaknya bisa meraup pendapatan satu miliar rupiah dalam satu hari.

" Kalau bicara perbulannya ya mendekati 60 sampai 80 persenlah pendapatan kami menurun," ujar Pande.

Namun, Pande memastikan pihaknya tidak berhenti dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Beberapa armadanya masih terus beroperasi. Pihaknya juga memastikan karyawan internal perum PPD tetap mendapatkan hak yang setimpal berupa upah yang layak.

"Awalnya hak yang kami bayarkan kepada karyawan menjadi hambatan. Tapi alhamdulillah hambatan itu tidak sesignifikan yang kami bayangkan," ucap dia.

"Di kami sih sampai sekarang untuk penerimaan gaji masih bisa kami tanggulangi," kata dia.

P]PPD bahkan memberikan penghargaan kepada beberapa karyawannya yang masih beroperasi di lapangan walau ada bahaya Covid-19.

Dia berharap bentuk penghargaan itu bisa jadi motivasi para pegawainya untuk tetap bekerja giat melayani masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com