Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB DKI 2020 Jalur Bina RW, Orangtua: Tak Berguna dan Tak Efektif

Kompas.com - 01/07/2020, 19:51 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur Bina RW dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 dianggap tak berguna dan tak efektif.

Sebaran sekolah di setiap RW di Jakarta dinilai tak selalu sama oleh orangtua.

"Di RW saya tidak ada sekolah. Jadi tidak berguna," kata orangtua siswa, Syahreza Pahlevi Ginting saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Reza tinggal di daerah Otista, Jakarta Timur. Ia mendaftarkan anaknya ke jenjang SMA pada PPDB DKI Jakarta 2020.

Dalam jalur Bina Warga, Dinas Pendidikan Jakarta menambah kapasitas tampung per kelas di setiap sekolah dari 36 siswa menjadi 40 siswa.

"(Jalur Bina RW) Bahaya. Menurunkan kualitas siswa. Kebanyakan satu kelas," tambah Reza.

Baca juga: Jalur Zonasi Bina RW Sekolah, Upaya Disdik DKI Tambah Kuota PPDB

Orangtua siswa lainnya, Linda Widyasari mengatakan serupa dengan Reza. Ia menyebutkan, tak ada sekolah di area RW tempatnya tinggal.

"Di RW saya ga ada sekolah. Hanya ada Alfamart dan Indomart. Tak ada sama sekali," kata Linda saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Baginya, jalur Bina RW tak efektif. Jalur Bina RW disebut hanya untuk menyenangkan orangtua dan taktik memecah belah tuntutan orangtua.

"Jalur Bina RW tak ada harapan untuk masuk ke sekolah negeri," ujarnya.

Anak Linda telah gagal dalam PPDB DKI Jakarta 2020 jalur zonasi. Ia mencoba ke beberapa SMA di sekitar tempat tinggalnya seperti SMA 8, SMA 26, SMA 54, SMA 3, SMA 55, dan SMA 100.

Kini, anak Linda berharap bisa masuk lewat jalur prestasi.

Apa itu Bina RW?

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah jalur baru dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) tahun ajaran 2020/2021.

Penyediaan jalur tersebut merupakan tindaklanjut atas tingginya minat masyarakat untuk masuk ke sekolah negeri dan banyaknya siswa yang berhasil lolos dalam seleksi zonasi PPDB.

Jalur Bina RW disediakan untuk calon siswa yang tempat tinggalnya masih satu RW dengan sekolah.

"Hari ini kami mengumumkan Pemprov DKI melalui Dinas pendidikan membuka jalur yang namanya Jalur Zonasi Untuk Bina RW Sekolah," ujarnya dalam diskusi daring, Selasa (30/6/2020).

Menurut dia, pihak telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait penyediaan Jalur Zonasi Untuk Bina RW Sekolah.

"Rasio di setiap kelasnya dari 36 menjadi 40 siswa. Kami tentu berkoordinasi dengan Kemendikbud sebelum memutuskan ini. Kami minta untuk diizinkan," ungkapnya.

Baca juga: Orangtua Keluhkan Kuota Jalur Prestasi PPDB DKI 2020 yang Terlalu Sedikit

Adapun pembukaan jalur zonasi untuk bina RW tersebut dibuka pada 4 Juli 2020 dan bisa diikuti oleh calon siswa yang domisilinya satu wilayah RW dengan sekolah.

"Akan kami buka di tanggal 4 Juli 2020 dan lapor diri pada tanggal 6 Juli 2020," kata Nahdiana.

Kendati demikian, Nahdiana menyebutkan bahwa seleksi berdasarkan usia akan tetap dilakukan jika nantinya peminat dalam wilayah RW di sekolah cukup tinggi.

"Perlu disampaikan juga sebaran penduduknya di tiap sekolah tidak sama, jadi ketika satu RW banyak, maka kami akan lakukan seleksi," kata Nahdiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com