Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Sekuriti Diduga Cabuli 4 Anak di Tangerang, KPAI: Edukasikan Anak soal Cari Pertolongan

Kompas.com - 04/07/2020, 14:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan aksi pencabulan terhadap empat anak yang diduga dilakukan oleh oknum petugas sekuriti berinisial S di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Komisioner KPAI Putu Elvina mengatakan, kasus pencabulan terhadap anak-anak kerap terjadi karena kurangnya informasi terkait bahaya yang akan menimpa mereka.

Oleh karena itu, peran orangtua selain mengawasi juga harus memberikan informasi terkait bantuan jika mendekati bahaya pencabulan.

"Peran orangtua memberikan edukasi bagaimana menolak dan mencegah agar mereka terhindar dari kejahatan seksual dan bagaimana mencari bantuan bila ada bahaya di sekitar mereka," kata Elvina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).

Baca juga: Pelaku Pencabulan 4 Anak di Tangsel Iming-imingi Korban Main Gim

Elvina berujar, kasus pencabulan terhadap anak-anak saat ini memiliki modus yang beragam.

Biasanya, pelaku sering menjanjikan hal menjadi tren di kalangan anak-anak, salah satunya pemberian paket internet untuk bermain gim pada ponsel.

"Bahaya kejahatan seksual dengan modus beragam. Sodomi misalnya, beberapa anak laki-laki sering diimingi, seperti uang, paket internet, dan lainnya," tutupnya.

Baca juga: Polisi Tangkap Sekuriti yang Diduga Cabuli 4 Anak di Tangerang

Sebelumnya, empat anak di wilayah Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum petugas sekuriti.

Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Ipda Margana mengonfirmasi dugaan kasus pencabulan terhadap sejumlah anak yang dilakukan oleh tersangka berinisial S.

Para orangtua korban sudah mendatangi Polsek Pagedangan untuk membuat laporan sekaligus menyerahkan tersangka pada Kamis (2/7/2020) malam.

"Iya, kemarin itu baru empat orangtua yang buat laporan. Tersangkanya diamankan oleh warga, terus diamankan oleh Polsek," ujar Margana, kemarin.

Baca juga: Polisi Dalami Motif Sekuriti yang Cabuli 4 Anak di Tangerang

Margana mengatakan, keempat korban tersebut berjenis kelamin laki-laki dan merupakan anak di bawah umur dengan usia rata-rata 11 hingga 14 tahun.

"Yang jelas sementara ini empat orang yang dibuat laporan. Cuma informasinya ada yang bilang lebih dari empat orang," ungkapnya.

Menurut Margana, aksi pelaku diketahui setelah salah satu orangtua korban curiga ketika menemukan anaknya bermain di tempat tinggal pelaku.

Baca juga: Fakta Ayah Cabuli Anak Kandung, Dilakukan Selama 10 Tahun, Tepergok Istri

Para orangtua kemudian memanggil pengurus RT/RW setempat dan mendatangi tempat tinggal tersangka untuk meminta penjelasan.

Setelah mengetahui perbuatan pelaku, warga setempat langsung membawa tersangka dan menyerahkannya ke Polsek Pagedangan.

"Pelaku profesinya satpam orang (wilayah) Pagerhaur (Kabupaten Tangerang), korbannya juga rata-rata orang asli situ," ungkapnya.

Saat ini, lanjut Margana, pihaknya melimpahkan kasus tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com