Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Jakarta Harus Waspada terhadap Gempa di Selatan Banten dan Jawa Barat

Kompas.com - 08/07/2020, 20:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,1 SR di selatan Lebak, Banten yang terasa getarannya hingga Jakarta kemarin (7/7/2020) dianggap menjadi alarm bagi Ibu Kota dalam mitigasi kegempaan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan, gempa di Jakarta nyaris selalu beriringan dengan aktivitas tektonik di pesisir selatan Jawa, khususnya Jawa Barat dan Banten.

Bahkan, sejauh yang tercatat dalam peradaban modern, 2 kali Jakarta yang dulu masih bernama Batavia dilanda kehancuran karena gempa di selatan Banten dan Jawa Barat.

Baca juga: Tak Punya Sumber Gempa, Jakarta Tetap Rawan Guncangan karena Tanahnya Lunak

"Tahun 1699, Jakarta sempat mengalami gempa destruktif, padahal sumber gempanya ada di selatan Banten. Ada 21 rumah Belanda roboh, kemudian 28 orang meninggal. Bayangkan kalau itu terjadi sekarang," jelas Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

"(Gempa) Januari 1780, ada 27 rumah di Jakarta rusak. Bangunan Belanda yang disebut observatorium MOHR, rusak. Padahal gempanya sama-sama di selatan dan skalanya 8,5 SR," ujar dia.

Selanjutnya, gempa-gempa dengan kekuatan yang tak sekuat 2 gempa tadi, juga melanda pesisir selatan Jawa Barat dan Banten.

Setiap kali gempa melanda wilayah tersebut, Jakarta ikut terguncang karena tanahnya lunak, hasil endapan material erosi dari pegunungan di Bogor selama ratusan atau ribuan tahun.

Ambil contoh, Tsunami Pangandaran tahun 2006 dengan kekuatan 7,8 SR dan Gempa Tasikmalaya tahun 2008 berkekuatan 7,2 SR.

Baca juga: Jauh dari Lebak, Mengapa Gempa Kemarin Terasa Kuat di Jakarta?

Jakarta ikut merasakan guncangan kala itu, walau tak sampai hancur seperti saat zaman Belanda.

Oleh sebab itu, Daryono meminta agar warga Jakarta terus waspada terhadap kemungkinan gempa besar yang dipicu tumbukan lempeng di pesisir selatan Jawa.

"Sejak tahun 1780 sampai sekarang, hampir 250 tahun, tidak lagi terjadi gempa besar dan destruktif di Jakarta. Harus diingat, gempa ada ulang tahunnya. Gempa mengenal recurrent period atau periode datang kembali. Jadi gempa besar di masa lalu bisa terulang kembali," jelas dia.

Tak ada yang bisa memastikan kapan siklus itu bakal berulang, kata Daryono. Namun, edukasi soal mitigasi gempa harus dimiliki setiap penduduk yang tinggal di daerah rawan guncangan, termasuk Jakarta.

Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Banyaknya Gempa di Indonesia, Selama Setahun Terjadi 5.818 Gempa

Apalagi, selain gempa Lebak, kemarin gempa juga terjadi berturut-turut di Garut (5,0 SR) dan Selat Sunda (5,2 SR).

"Termasuk rentetan gempa kemarin itu bisa menjadi alarm seharusnya untuk kita agar harus waspada. Wilayah selatan Jawa Barat dan Banten punya sejarah gempa di masa lalu dengan Jakarta," tutur Daryono.

"Tidak bisa kita prediksi kapan pastinya. Tetapi, semakin lama periode pasifnya, maka gempa akan semakin besar karena tabungan energinya besar. Yang jadi masalah, ini selatan Jawa Barat dan Banten ada peningkatan aktivitas fisik kegempaan. Bahkan sejak awal 2020 ini, terjadi gempa dirasakan lebih dari 25 kali," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com