BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Lebih Aman dan Nyaman Jalani Masa Transisi dengan Protokol J3K dari Gojek

Kompas.com - 09/07/2020, 07:03 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Setelah lebih dari tiga bulan, akhirnya pemerintah mulai melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Sebelumnya, hampir seluruh masyarakat harus beraktivitas di dalam rumah, mulai dari belajar, bekerja, dan beribadah.

Meski kini sudah berada dalam masa transisi, masyarakat harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/5/2020), Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menyusun protokol kesehatan yang harus dipatuhi masyarakat selama masa transisi.

Protokol kesehatan tersebut meliputi mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, hindari menyentuh wajah, menerapkan etika batuk dan bersin, menggunakan masker, serta menjaga jarak.

Baca juga: Integrasi Teknologi, Nama Gojek Bergaung di Empat Negara

Tak hanya itu, menghindari kerumunan serta menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain harus dilakukan untuk dapat menjalani hari dengan lancar.

Selama masa transisi ini, masyarakat bisa beraktivitas sehari-hari dengan normal, mulai dari bekerja, makan di restoran, berkunjung ke rumah saudara, hingga berjalan-jalan di pusat perbelanjaan.

Nah, agar dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman, ada beberapa hal baru yang harus dibiasakan. Misalnya dengan selalu membawa hand sanitizer, masker, dan semprotan disinfektan saat bepergian. Ketiga benda tersebut menjadi wajib dibawa di dalam tas selama masa transisi ini.

“Selama masa transisi ini, kita diharuskan menggunakan masker saat di luar,” ujar dr. Aditya Surya Pratama, Sabtu (4/7/2020).

Dokter Aditya Surya Pratama.Dok. Humas Gojek. Dokter Aditya Surya Pratama.

Menurut dokter yang pernah menjadi presenter acara Dr. OZ Indonesia tersebut, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dapat menurunkan risiko terpapar droplet atau cairan tubuh yang muncul saat bersin, batuk, bahkan berbicara. Droplet inilah yang menjadi biang penyebaran Covid-19.

Tidak hanya Covid-19, kata dr. Adit, mengenakan masker juga dapat melindungi diri dari penyakit lain yang juga disebabkan droplet, seperti flu maupun tuberculosis.

Selain itu, selalu biasakan diri mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan di tempat umum, seperti mencuci tangan dan pengecekan suhu tubuh, sebelum memasuki gedung atau pusat rekreasi.

Hal tersebut harus dilakukan oleh seluruh masyarakat untuk meminimalisasi penyebaran virus.

Baca juga: Kemenparekraf: Peluncuran J3K, Bukti Nyata Gojek Tanggap Saat Situasi Pandemi

Adaptasi penyedia layanan transportasi

Adaptasi tidak hanya dilakukan masyarakat di masa transisi. Penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi, seperti Gojek, juga turut menyesuaikan layanan untuk menghindari penularan Covid-19.

Gojek menerapkan Protokol J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan). Protokol ini diberlakukan untuk memberi kenyamanan dan keamanan, baik bagi penumpang maupun mitra pengemudi selama berkendara.

Salah satu bentuk dari protokol ini, yakni Jaga Keamanan, diwujudkan dengan pemasangan ProtectShield atau sekat pelindung di mobil mitra Gojek.

Menurut dr. Adit, pemasangan ProtectShield di layanan GoCar akan meningkatkan pertahanan diri dari risiko penularan penyakit.

Pasalnya, ProtectShield tersebut memperkecil kemungkinan kontak langsung antara pengemudi dan penumpang sekaligus menurunkan risiko terpapar droplet penyebab penyakit.

“Jadi, pemasangan ProtectShield di GoCar ini bisa memberi proteksi tambahan bagi penumpang maupun driver,” tambah pemilik akun Instagram @adityaspratama ini.

Untuk menghindari kemungkinan virus menempel, Protokol J3K dari Gojek juga memperhatikan kebersihan kendaraan mitra pengemudi dengan melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan yang dilakukan secara berkala di Posko Aman J3K. Selain itu, suhu tubuh driver juga dicek secara rutin.

Tampilan aplikasi Gojek untuk mengetahui pengemudi sudah memenuhi Protokol J3K.Dok. Gojek Tampilan aplikasi Gojek untuk mengetahui pengemudi sudah memenuhi Protokol J3K.

Dokter Adit juga memberi saran kepada para mitra pengemudi untuk membersihkan mobil setiap hari. Sementara, untuk ProtectShield sendiri sebaiknya dibersihkan sesering mungkin.

“Baiknya pembersihan dilakukan setiap kali penumpang turun, baik dari sisi yang mengarah ke penumpang ataupun pengemudi,” kata dr. Adit.

Anda sebagai penumpang juga bisa memastikan GoCar yang dipesan telah memenuhi Protokol J3K dengan melihatnya di aplikasi. Informasi tersebut bisa didapatkan saat melakukan pemesanan GoCar.

Penumpang bisa melihat status mobil dengan ProtectShield, pengecekan suhu tubuh driver, dan kendaraan yang sudah didisinfeksi pada halaman profil pengemudi.

Baca juga: Fokus Bisnis Inti Jadi Strategi Gojek Bertahan di Tengah Pandemi

Tak hanya di Jabodetabek, pemberlakuan Protokol J3K, baik pemasangan ProtectShield dan lainnya, juga dilakukan mitra GoCar di total 16 kota lainnya secara bertahap.

Menariknya, Protokol J3K yang diterapkan Gojek tidak memengaruhi tarif layanan yang dibayarkan pelanggan. Artinya, protokol kesehatan tersebut sudah menjadi layanan tambahan sebagai bentuk adaptasi di masa transisi.

Dengan adanya Protokol J3K ini, baik penumpang ataupun pengemudi akan merasa aman dan nyaman. Harapannya, semua mitra Gojek dan penumpang dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan tenang selama masa transisi. Untuk info lebih lanjut, silakan kunjungi gojek.com/J3k.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com