JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta kepada siswa yang tidak diterima di sekolah negeri saat tahun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 untuk mendaftar ke sekolah swasta.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat mengatakan, pihaknya berharap agar calon siswa tidak ada yang putus sekolah meski tak diterima di sekolah negeri.
"Hal yang diutamakan adalah kita pastikan anak-anak ini diterima, anak-anak ini bersekolah. Hal yang lebih besar adalah tak ingin pastikan bahwa seluruh warga Jakarta ini dapat bersekolah," kata Syaefuloh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).
Baca juga: Tak Lolos PPDB Jakarta, Pelajar Peraih Ratusan Penghargaan Akhirnya Putus Sekolah
Mengenai siswa berprestasi yang tidak diterima di sekolah negeri, Syaefuloh mengaku berkoordinasi dengan sekolah-sekolah swasta untuk menerima siswa tersebut.
"Kami di sini sudah komunikasi dengan teman-teman swasta untuk dapat menerima siswa-siswa yang belum diterima di negeri. Saya pikir masyarakat bisa menghubungi swasta dan swasta pun bangku kosong masih cukup tersedia itu dan kami terus akan mendorong peran swasta komunikasi terus untuk menerima adik-adik semua," tuturnya.
Untuk stigma bahwa sekolah swasta dianggap mahal, Syaefuloh memastikan bagi siswa yang memiliki ekonomi kurang mampu bisa mengajukan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
Baca juga: Kisah Anak Tukang AC Berprestasi tapi Gagal PPDB Tangerang, Dipaksa Cari Sekolah Swasta
Menurut dia, nantinya KJP Plus bisa menutupi biaya seragam, transportasi, hingga SPP bulanan.
"Keluarga yang kena dampak covid yang menjadi tidak mampu tetapi yang bersangkutan belum memiliki KJP tentu program ini akan berjalan terus. Nanti kalau memang ada masyarakat yang kemudian masuk ke dalam kategori tidak mampu maka nanti mereka berhak memperoleh KJP," tambah Syaefuloh.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengungkapkan hanya 32,93 persen siswa SMP yang bisa diterima di SMA dan SMK Negeri pada tahun ajaran 2020/2021.
Baca juga: Kala Siswi Berprestasi Peraih 700 Piala Gagal PPDB Jakarta karena Usia dan Berharap Bangku Kosong...
Hal ini berdasarkan daya tampung SMA Negeri di Jakarta pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 28.428.
Sedangkan daya tampung untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri sebanyak 19.182.
Dengan demikian daya tampung secara keseluruhan di sekolah negeri SMA dan SMK di DKI Jakarta adalah 47.610.
Sementara siswa SMP yang bakal lulus baik swasta maupun negeri sebanyak 153.016. Dan yang baru lulus SMA sebanyak 144.598.
Nahdiana menuturkan, dari jumlah tersebut maka sebagian siswa SMP harus masuk ke sekolah swasta karena terbatasnya daya tampung di sekolah negeri.
"Tapi kalau bicara masuk negeri, kemampuan negeri itu sudah dilihat 30 persen dan 22 persen, itu yang akan dilakukan seleksi. Jadi mau apapun bentuk seleksinya, jadi pasti ada yang harus sekolah di swasta," kata Nahdiana dalam rekaman yang diterima dari Humas DPRD, Rabu (24/6/2020) malam.
Sementara itu, daya tampung untuk SMA Swasta di DKI sebanyak 35.244 dan SMK Swasta sebesar 71.388. Jika ditotalkan sebesar 106.632.
Meski demikian menjamin semua siswa di DKI bakal tertampung di sekolah baik negeri maupun swasta.
"Ada surat instruksi yang kami keluarkan pada tanggal 5 Mei, untuk kesiapan tahun ajaran baru memastikan tidak ada lulusan yang tidak bisa sekolah. Kalau soal daya tampung, ketika bicara sekolah negeri dan swasta, antara daya tampung dengan lulusan lebih besar daya tampung. Jadi kan tidak ada anak yang tidak sekolah," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.