Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Transisi di Jakarta Dinilai Tak Efektif, Masyarakat Semakin Tak Peduli

Kompas.com - 16/07/2020, 11:30 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Basri Baco menilai, penerapan masa transisi Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta tidak efektif.

Menurut dia, mayoritas masyarakat berpikir bahwa kondisi saat ini sudah normal dan mulai beraktivitas dengan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.

Di sisi lain, pengawasan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cenderung tidak ketat.

"Yang harus dikajikan kenapa di masa transisi kemarin kenaikannya drastis udah hampir empat hari, kan bisa dilihat apakah pengawasannya kuat," ucap Basri saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).

Baca juga: PSBB Transisi Jakarta Berakhir Kamis Ini, Kasus Positif Covid-19 Belum Melandai

Tidak efektifnya PSBB, menurut dia, juga ditandai dengan jumlah kasus harian yang masih tinggi.

"Berkali-kali saya ngomong karena logikanya pasti kalau ekonomi dibuka, pasar dibuka, mal dibuka, kantor-kantor dilonggarkan terus minim penindakan, minim pengawasan terus Dinas Kesehatannya juga tidak makin gencar untuk menyarankan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan pasti (kasus) akan naik terus," kata dia.

Meski demikian, Ia tak sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Anggota Komisi E DPRD DKI ini merasa masyarakat juga semakin mengabaikan protokol kesehatan.

Apalagi edukasi di beberapa kalangan masyarakat juga dirasa masih sangat kurang soal virus Corona.

"Kalau memang tidak ada kontrol, tidak ada pengawasan yang ketat, edukasinya lemah segala macam orang lebih sering urusin ekonomi, pasti (kasus) akan naik," tutur Basri.

Baca juga: 4.041 Orang Positif Covid-19 di Jakarta Isolasi Mandiri di Rumah, 690 Pasien Dirawat di RS

Provinsi DKI Jakarta akan mengakhiri penerapan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi pada Kamis ini.

Kendati demikian, kasus Covid-19 belum melandai selama perpanjangan PSBB transisi.

Bahkan, kasus Covid-19 di Jakarta sempat disorot pemerintah pusat ketika tercatat kenaikan tertinggi jumlah pasien positif Covid-19 pada Minggu (12/7/2020), dengan penambahan 404 kasus.

Sementara itu, positivity rate Covid-19 di Jakarta juga pernah melebihi ambang batas ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), yakni kurang dari 5 persen.

Baca juga: Epidemiolog: Angka Reproduksi Covid-19 di Jakarta Naik Terus Sejak PSBB Transisi, Mengkhawatirkan

Pada periode 6 sampai 12 Juli 2020, angka positivity rate sempat menyentuh 5,5 persen.

Berikut data penambahan kasus positif Covid-19 selama perpanjangan PSBB transisi di DKI Jakarta.

• 3 Juli : bertambah 144 menjadi 11.824 kasus

• 4 Juli : bertambah 215 menjadi 12.039 kasus

• 5 Juli : bertambah 256 menjadi 12.295 kasus

• 6 Juli : bertambah 231 menjadi 12.526 kasus

• 7 Juli : bertambah 199 menjadi 12.725 kasus

• 8 Juli : bertambah 344 menjadi 13.069 kasus

• 9 Juli : bertambah 293 menjadi 13.362 kasus

• 10 Juli : bertambah 236 menjadi 13.598 kasus

• 11 Juli : bertambah 359 menjadi 13.957 kasus

• 12 Juli : bertambah 404 menjadi 14.361 kasus

• 13 Juli : bertambah 279 menjadi 14.640 kasus

• 14 Juli : bertambah 275 menjadi 14.915 kasus

• 15 Juli : bertambah 258 menjadi 15.173 kasus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com