Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan PDI-P Usung Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020 Dianggap Sudahi Desas-desus

Kompas.com - 18/07/2020, 08:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - DPP PDI Perjuangan telah menerbitkan surat keputusan mengenai rekomendasi resmi pasangan yang akan diusung dalam Pilkada Depok 2020, yakni Pradi Supriatn-Afifah Aliyah.

Pradi adalah kader Gerindra dan Afifah kader PDI-P. Koalisi dua parpol tersebut cukup untuk mendaftarkan pasangan calon ke KPU.

Keputusan itu disampaikan di DPP PDI-P Jakarta, Jumat (17/7/2020) kemarin. Dengan demikian, Pradi-Afifah menjadi pasangan pertama yang akan bertarung dalam Pilkada Depok.

Baca juga: Resmi, PDI-P dan Gerindra Koalisi Usung Pradi Supriyatna-Afifa Alia di Pilkada Depok

Ketua DPC PDI-P Kota Depok, Hendrik Tangke Allo beranggapan bahwa hal ini menyudahi desas-desus soal calon wali kota dan wakil wali kota Depok yang akan diusung koalisi Gerindra-PDI-P.

"Terjawab sudah. Ketika PDI-P memberikan rekomendasi nama kepada DPP nama Pradi-Afifah, kami tidak main-main. Kami buktikan bahwa kami komitmen sejak awal sampai akhirnya hari ini diumumkan langsung oleh DPP partai," ujar Hendrik kepada wartawan, Jumat.

"Jika di luar ada yang berspekulasi akan ada nama lain yang muncul, maka saya anggap gugur. Ini keputusan DPP Partai sudah tidak bisa diganggu gugat, PDI-P dan Gerindra tidak bisa dipisahkan di Kota Depok," imbuhnya.

Namun demikian, kendati keputusan rekomendasi PDI-P sudah dikantongi, tetapi Gerindra belum kunjung menerbitkan keputusan sejenis soal pengusungan Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020.

Baca juga: Alasan Gerindra-PDI-P Usung Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020

Pihak Gerindra menjamin bahwa terbitnya rekomendasi itu tak akan butuh waktu lama.

Pradi Supriatna, wakil wali kota Depok saat ini yang juga menjabat Ketua DPC Gerindra Kota Depok, memastikan bahwa isi surat keputusan rekomendasi dari DPP partainya tidak akan berbeda dengan rekomendasi PDI-P mengenai pencalonannya dengan Afifah.

"Insya Allah dalam waktu dekat, rekomendasi yang sama akan dikeluarkan oleh DPP Gerindra. Tentu saja ini masih menjadi hak dan keputusan DPP," ujar Pradi, Jumat.

"Dari awal koalisi PDI-P dan Gerindra sudah direstui DPP Gerindra dan pasangan calonnya juga sudah direstui. Yang ngomong belum tentu Gerindra mengeluarkan SK yang sama adalah orang luar," tambahnya.

"Klir, Gerindra memastikan sama SK-nya dengan PDI-P. Tadi sebelum saya ke kantor PDI-P juga saya pastikan, telepon dulu, apakah pasti sama, jawabannya pasti. DPP PDI-P dan Gerindra sudah berkomunikasi dan engggak mungkin mereka enggak komunikasi," ujar dia.

Jelang Pilkada Depok 2020, sejauh ini kekuatan partai politik terbagi menjadi 3 poros.

Poros petahana dimotori PKS dengan 12 kursi di parlemen, yang telah berkuasa 3 periode dan sempat menjajal peluang koalisi dengan Golkar yang punya 5 kursi.

Baca juga: Idris Mengaku Didukung 5 Parpol, Segera Deklarasi Hadapi Pilkada Depok

PKS masih dalam proses menggodok 3 kadernya untuk menentukan salah satu yang bakal diusung di Pilkada Depok 2020.

Belum lagi, Mohammad Idris selaku wali kota petahana dari kalangan nonpartai, sejauh ini belum diusung partai mana pun.

Kedekatan Idris dengan PKS sudah jadi rahasia umum dan tak menutup kemungkinan ia diusung lagi untuk periode kedua kekuasaannya.

Di sisi lain, Golkar sejauh ini mengusulkan nama Farabi El Fouz dan mengincar setidaknya kursi wakil wali kota, namun masih menunggu sikap PKS sebagai pemegang keputusan.

Sementara itu, poros penantang dinakhodai PDI-P dan Gerindra.

Dengan bekal masing-masing 10 kursi di DPRD Kota Depok, poros ini diyakini cukup kuat buat menggempur hegemoni PKS di Depok yang telah bertahan hampir 15 tahun.

Partai-partai lain dengan perolehan kursi di bawah 5, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP menjadi kuda hitam dengan membentuk Koalisi Tertata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com