DEPOK, KOMPAS.com - Koalisi Partai Gerindra dan PDI-P mengaku mantap mengusung Pradi Supriatna-Afifah Aliyah sebagai calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilkada Depok 2020.
Ketua Tim Kerja Koalisi Gerindra-PDI-P, Nurozi, membeberkan mengapa kedua partai yang sempat berhadapan pada Pilpres 2014 dan 2019 itu menjatuhkan pilihan pada pasangan Pradi-Afifah.
Nurozi beranggapan, keduanya merupakan pasangan yang pas karena dapat mengakomodasi semua segmen pemilih di Depok yang mereka incar.
"Pradi menurut saya segmennya (pemilih) tradisional dan muda. Kemudian Afifah ini (segmen) perempuan, jelas," kata Nurozi kepada wartawan, Senin (6/7/2020).
"Yang tidak diketahui adalah Afifah ini teknokrat. Kami tidak mau menjadikan kota ini kota slogan, misalnya religius atau bebas macet. Dengan Bu Afifah, slogan ini harus kejadian," ujar dia.
Baca juga: Pilkada Depok 2020, Tim Gerindra dan PDI-P Yakin Pasangan Pradi-Afifah Tak Akan Berubah
Di samping itu, Nurozi mengungkapkan bahwa latar belakang Afifah sebagai pebisnis dianggap bakal memuluskan langkah kedua partai dalam Pilkada Depok 2020 serta dalam pemerintahan kelak.
Sementara itu, Pradi yang diklaim tumbuh di kalangan ulama tradisional dianggap mampu menggaet segmen pemilih kalangan dari kalangan itu.
"Kami juga ingin meyakinkan masyarakat, kita bukan seperti yang diisukan sekarang, yaitu nasionalis belaka, tapi kami nasionalis-religius," klaim Nurozi.
"Takutnya, di sana (kubu petahana, PKS) ambil isu agamis sama nasionalis. Kami tidak mau dibenturkan itu. Keyakinan kami, Bu Afifah bisa melengkapi segmen Pak Pradi," ujar dia.
Pemungutan suara Pilkada Depok 2020 akan dilangsungkan pada Desember mendatang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.