Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Depok: 90 Persen, Kemungkinan Usung Idris sebagai Calon Wali Kota

Kompas.com - 22/07/2020, 12:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hampir pasti mengusung kembali Mohammad Idris sebagai calon wali kota pada Pilkada Depok 2020 nanti.

Sebagai informasi, Idris merupakan kalangan nonpartai yang saat ini menjabat sebagai wali kota Depok sejak 2016, setelah 5 tahun menjadi wakil wali kota Depok Nur Mahmudi Ismail.

Pada Pilkada 2015, Idris diusung oleh PKS bersama dengan wakilnya Pradi Supriatna, kader Gerindra.

"Resmi belum, selama belum ada hitam di atas putih. Tapi kalau kemungkinannya sudah 90 persen," kata Muttaqin, Kepala Bidang Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Jika Menang Pilkada Depok, Afifah Aliyah Ingin Bangun Infrastruktur di Luar Margonda

Apabila Idris kembali diusung sebagai calon wali kota, maka ia akan bentrok dengan wakilnya Pradi Supriatna yang juga mengincar posisi wali kota pada pilkada mendatang dengan beking Gerindra dan PDI-P.

Muttaqin mengakui bahwa PKS tak jadi memberikan jatah calon wali kota kepada kadernya dan memilih berpaling ke Idris, sedangkan kadernya diberi jatah kursi calon wakil wali kota.

Padahal, sejak akhir tahun lalu, 5 kader PKS sudah melalui penjaringan internal partai untuk diusung sebagai calon wali kota. Saat itu, PKS tak pernah mengungkap peluang kembali mengusung Idris.

Lantas, mengapa PKS akhirnya berpaling lagi kepada Idris?

"Pinginnya sih (calon wali kota) kader (PKS), tapi kan kami harus realistis kalau mau menang. (Kader PKS) tidak wali kota, ya cukup wakilnya," jelas Muttaqin.

Baca juga: Golkar Beri Sinyal Banting Setir ke Koalisi Gerindra-PDI-P di Pilkada Depok 2020

"Pak Idris itu sebelum jadi wakil wali kota itu PNS. PNS tidak boleh jadi kader partai. Kalau bukan PNS, mungkin udah jadi kader (PKS) dari dulu," lanjutnya.

Jelang pemungutan suara pada Desember 2020 nanti, sampai saat ini peta kekuatan partai politik di Kota Depok mengerucut pada 2 poros utama.

Poros petahana dimotori PKS yang telah berkuasa 3 periode di Depok, kini dengan 12 kursi di parlemen, mencoba menjajal peluang koalisi dengan Koalisi Tertata.

Koalisi Tertata adalah partai-partai lain dengan perolehan total 12 kursi di DPRD Depok, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.

Berhadapan dengan PKS, Gerindra yang sebelumnya ada di pemerintahan memilih pecah kongsi dan berkoalisi dengan rivalnya saat Pilpres 2014 dan 2019, PDI-P.

Berbekal total 20 kursi, Gerindra-PDI-P sudah lebih dulu mendeklarasikan calon usungannya, yakni Pradi Supriatna sebagai calon wali kota Depok yang akan maju didampingi calon wakilnya, Afifah Aliyah, kader perempuan PDI-P.

Kabar terakhir, poros Gerindra-PDI-P sedang didekati oleh Golkar yang punya 5 kursi di parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com