DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok menjadi kota dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat, dengan total 1.081 kasus per Kamis (23/7/2020).
Jumlah kasus positif Covid-19 di Depok lebih dari 2 kali lipat di atas Kota Bekasi dengan total 506 kasus per kemarin, berdasarkan data situs resmi Pemerintah Kota Bekasi.
Temuan kasus baru di Depok kini juga naik secara signifikan. Dari 6 Juli 2020 hingga 14 Juli 2020, jumlah kasus baru yang ditemukan di Depok sebanyak 78 kasus dalam 9 hari.
Rata-rata, per harinya 8-9 kasus baru terdeteksi.
Baca juga: [UPDATE] Grafik Covid-19 23 Juli: 24 Kasus Baru di Depok, Total 207 Pasien Dirawat
Namun, sejak 15 Juli 2020 sampai kemarin, ada 191 kasus baru dalam 9 hari ditemukan di Depok.
Itu artinya, selama 9 hari ke belakang, ada 21 kasus baru yang ditemukan setiap harinya.
Sementara itu, sejak 15 Juli 2020, jumlah kasus aktif (pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat) kembali menanjak setelah sebelumnya menunjukkan tren menurun.
Dari 159 pasien pada saat itu, kini tercatat ada 207 pasien Covid-19 yang sedang dirawat di Depok.
(Di bawah ini grafik kasus Covid-19 di Depok selama sebulan terakhir. Sorot grafik untuk melihat detail jumlah dan waktu kasus Covid-19.)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita tak menampik bahwa angka penularan Covid-19 di Depok kian melonjak.
Baca juga: Dalam 2 Minggu, Polisi Tangkap 20 Warga Bersenjata Tajam di Depok
Ia juga mengakui bahwa angka reproduksi kasus -- sejenis potensi penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lainnya -- berpotensi melipatgandakan wabah di Depok.
"Iya, pastinya angkanya (reproduksi kasus Covid-19 di Depok) naik lagi. Di atas 1, tapi di bawah 2," ujar Novarita kepada Kompas.com, Jumat (24/7/2020).
Sebagai gambaran, angka reproduksi merupakan potensi penularan penyakit oleh seseorang.
Apabila angkanya kurang dari 1, maka penularan dianggap bisa dikendalikan karena berjalan lambat.
Namun, jika jumlahnya lebih dari 1, maka penularan akan makin tinggi dan kian banyak pasien yang tertular.
Ambil contoh angkanya 2, maka 1 orang pasien positif Covid-19 berpotensi menularkan 2 orang lain, sehingga penularan masih terus terjadi secara cepat.