Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 Kembali Melonjak di Kota Depok

Kompas.com - 24/07/2020, 13:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok menjadi kota dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat, dengan total 1.081 kasus per Kamis (23/7/2020).

Jumlah kasus positif Covid-19 di Depok lebih dari 2 kali lipat di atas Kota Bekasi dengan total 506 kasus per kemarin, berdasarkan data situs resmi Pemerintah Kota Bekasi.

Temuan kasus baru di Depok kini juga naik secara signifikan. Dari 6 Juli 2020 hingga 14 Juli 2020, jumlah kasus baru yang ditemukan di Depok sebanyak 78 kasus dalam 9 hari.

Rata-rata, per harinya 8-9 kasus baru terdeteksi.

Baca juga: [UPDATE] Grafik Covid-19 23 Juli: 24 Kasus Baru di Depok, Total 207 Pasien Dirawat

Namun, sejak 15 Juli 2020 sampai kemarin, ada 191 kasus baru dalam 9 hari ditemukan di Depok.

Itu artinya, selama 9 hari ke belakang, ada 21 kasus baru yang ditemukan setiap harinya.

Sementara itu, sejak 15 Juli 2020, jumlah kasus aktif (pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat) kembali menanjak setelah sebelumnya menunjukkan tren menurun.

Dari 159 pasien pada saat itu, kini tercatat ada 207 pasien Covid-19 yang sedang dirawat di Depok.

(Di bawah ini grafik kasus Covid-19 di Depok selama sebulan terakhir. Sorot grafik untuk melihat detail jumlah dan waktu kasus Covid-19.)


Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita tak menampik bahwa angka penularan Covid-19 di Depok kian melonjak.

Baca juga: Dalam 2 Minggu, Polisi Tangkap 20 Warga Bersenjata Tajam di Depok

Ia juga mengakui bahwa angka reproduksi kasus -- sejenis potensi penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lainnya -- berpotensi melipatgandakan wabah di Depok.

"Iya, pastinya angkanya (reproduksi kasus Covid-19 di Depok) naik lagi. Di atas 1, tapi di bawah 2," ujar Novarita kepada Kompas.com, Jumat (24/7/2020).

Sebagai gambaran, angka reproduksi merupakan potensi penularan penyakit oleh seseorang.
Apabila angkanya kurang dari 1, maka penularan dianggap bisa dikendalikan karena berjalan lambat.

Namun, jika jumlahnya lebih dari 1, maka penularan akan makin tinggi dan kian banyak pasien yang tertular.

Ambil contoh angkanya 2, maka 1 orang pasien positif Covid-19 berpotensi menularkan 2 orang lain, sehingga penularan masih terus terjadi secara cepat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com