Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Hari Menyusun Serpihan Fakta Kasus Kematian Yodi Prabowo...

Kompas.com - 25/07/2020, 09:00 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Iya, sudah ada 20 saksi dari keluarga terdekat hingga terakhir dia (korban) dengan siapa bertemu," ujar Yusri kepada wartawan, Senin (13/7/2020).

Salah satu saksi yang diminta keterangan adalah kekasih korban, Suci Fitri.

"Sudah juga. Sudah semuanya. Semuanya kita periksa," katanya

Namun, sampai saat itu belum juga ada nama tersangka.

14 Juli 2020

Polisi periksa seorang pemilik warung yang lokasinya tidak jauh dari tempat penemuan jenazah Yodi.

"Dari keterangan saksi-saksi yang ada termasuk di warung ambil keterangan bahwa memang korban sering ke situ (warung)," tutur Yusri kepada wartawan, Selasa (14/7/2020).

Menurut dia, bahkan pemilik warung bernama Amir dalam pemeriksaannya mengaku mengenal dengan korban.

Pada hari yang sama, polisi kembali memeriksa lokasi kejadian tempat ditemukannya jenazah Yodi Prabowo. Kali ini, tim menurunkan anjing pelacak atau K-9. 

Anjing pelacak mulanya mengendus baju korban dan pisau dapur yang terdapat di lokasi penemuan jenazah.

Anjing K-9 kemudian mengarahkan penyidik ke daerah tepi danau.

"Kita memang meminta bantuan K-9 untuk olah TKP. Diendus pertama baju dan pisau dapur. Memang menggeser hingga ke tepi danau, lebih kurang 400 meter dari TKP ada sebuah warung di sana," kata Yusri. 

15 Juli 2020

Polisi membuat rangkaian kegiatan Yodi Prabowo di hari sebelum wartawan Metro TV itu tewas. Rangkaian kegiatannya itu berdasarkan keterangan 27 saksi yang sudah diperiksa polisi.

Salah satunya termasuk soal dugaan korban sempat singgah di salah satu warung dengan jarak 500 meter dari tempat ditemukan tewas.

"Dari hasil keterangan saksi-saksi yang ada. Ini yang kemudian tim lapangan sedang merangkai, misalnya ada keterangan seperti dari kantor jam berapa, kemudian ke ke mana saja itu yang masih kita telusuri," ujar Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/7/2020).

17 Juli 2020

Polisi menemukan gelagat mencurigakan dari kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri. Polisi menduga dia berbohong ketika menjalani pemeriksaan.

“Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong, tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti,” ujar Irwan saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020) sore.

Irwan menilai keterangan Suci tak sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan oleh polisi. Polisi telah mencocokkan keterangan Suci dengan temuan bukti yang mengerucut kepada pelaku.

Pada hari yang sama, polisi mengungkap penyidik menemukan barang bukti baru di sekitar tempat penemuan jenazah.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengatakan, barang bukti baru yang dimaksud adalah rambut.

19 Juli 2020

Polisi mengaku penyelidikan kasus Yodi Prabowo terkendala beberapa hal. Salah satunya yakni rekaman kamera CCTV yang tidak jelas.

"Gambaran CCTV itu tidak jelas. Karena tidak jelasnya, kami minta bantu laboratorium dengan alat khusus sehingga mempermudah kita melihat. Seperti apa mungkin jenis mobilnya, pelat nomornya, dan lain sebagainya," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Irwan Susanto.

20 Juli 2020

Pihak Polda Metro Jaya didampingi oleh jajaran Polres Metro Jakarta Timur melakukan olah TKP kembali di lokasi penemuan jasad Yodi.

Beberapa saksi tambahan yang ada di TKP pun dimintai keterangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com