Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Jakut Usut Dugaan KDRT yang Dilakukan Perwira Polisi

Kompas.com - 29/07/2020, 23:42 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polres Metro Jakarta Utara telah memeriksa sembilan orang terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan polisi RW terhadap anak dan istrinya LF (sebelumnya ditulis LS).

"Ya jadi kami sudah melakukan pemeriksaan hingga saat ini sebanyak 9 orang saksi," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi S di kantornya, Rabu (29/7/2020)

Dari sembilan saksi tersebut, Budhi menyebut RW dan LF, anaknya yang berinisial AR, serta anggota keluarga lain sudah diperiksa.

"Jadi baik saudara RW, Ibu LF kemudian putrinya, ponakannya kemudian putranya sudah kita ambil keterangan semua," ujar Budhi.

Baca juga: Polisi yang Diduga Lakukan KDRT di Jakarta Utara Laporkan Istrinya ke Polisi

Polisi juga telah mengirimkan satu unit HP milik AR ke Puslabfor Polri. HP tersebut diduga menyimpan bukti foto dan video tindak kekerasan yang dilakukan oleh RW.

"HP sudah rusak dibanting, sudah kami kirim labfor. Mudah-mudahan meski kondisi fisik pecah, mudah-mudahan memori atau isi yang didalamnya masih bisa tertangkap," kata Budhi.

Polres Metro Jakarta Utara sebelumnya menerima dua laporan dari RW dan LF.

Baca juga: Seorang Polisi dan Istrinya Saling Lapor dengan Tuduhan KDRT

Laporan pertama dibuat oleh LF. Ia mengadukan tindakan penganiayaan yang dilakukan RW terhadap dirinya, anaknya, dan keponakannya ke Polsek Kelapa Gading pada Sabtu (25/7/2020).

Beberapa jam kemudian pada hari yang sama, RW membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Utara dengan tuduhan istrinya melakukan KDRT.

Laporan tersebut merupakan buntut dari rekaman suara yang beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut berisi narasi tentang kasus dugaan KDRT.

AR menyebutkan bahwa dia dan ibunya dianiaya ayahnya yang merupakan seorang polisi berpangkat komisaris besar (kombes).

Rekaman suara itu diunggah oleh AR ke akun Instagram.

Menurut AR, masalah itu berpangkal pada adanya orang ketiga dalam hubungan ayah dan ibunya.

AR menunjukkan sejumlah gambar luka di beberapa bagian tubuhnya serta beberapa barang rusak yang disebut akibat pemukulan yang dilakukan Kombes RW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com