Laboratorium-laboratorium pemeriksa Covid-19 kemudian melaporkan hasil tes PCR tersebut kepada Dinas Kesehatan pada Senin dan Selasa.
"Data kasus yang dilaporkan hari ini semuanya dilaporkan oleh laboratorium sesuai tanggal pelaporan 20 dan 21 Juli. Artinya, tidak ada data rapelan pada kasus yang dilaporkan hari ini," kata Ani.
Jumlah kasus Covid-19 di DKI kembali bertambah signifikan di DKI Jakarta yakni sebanyak 473 kasus pada Senin (27/7/2020) kemarin.
Ani Ruspitawati mengatakan, jumlah kasus positif sebanyak 473 kasus ini merupakan akumulasi pada 25 Juli dan 26 Juli 2020.
"Sebanyak 473 kasus yang merupakan akumulasi, terdiri dari 240 kasus dari tanggal 26 Juli 2020 dan 233 kasus dari tanggal 25 Juli 2020," ucap Ani.
Baca juga: UPDATE Jakarta 30 Juli: Tambah 299 Kasus, Total 821 Pasien Covid-19 Meninggal
Berdasarkan situs resmi corona.jakarta.go.id, hasil tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) pada 25 Juli seharusnya 611 pasien yang positif.
Namun pada 25 Juli hanya dinyatakan 393 yang positif berdasarkan laporan hasil tes swab dari laboratorium.
Maka sisa hasil laporan tersebut dimasukkan pada Senin.
Pada Rabu (29/7/2020) kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 584 orang.
Sehingga, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Rabu siang adalah 20.470 orang.
Dengan bertambahnya 584 pasien positif, maka jumlah ini menjadi penambahan tertinggi keenam kalinya selama bulan Juli.
Terjadinya lonjakan kasus ini, apakah menjadi pertanda gelombang kedua Covid-19 di DKI?
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif mengatakan, lonjakan kasus ini tak bisa disebut sebagai gelombang kedua Covid-19.
Ia memaparkan, pengertian gelombang kedua adalah jika satu wilayah atau satu negara sudah mencapai situasi wabah terkendali dalam 14 hari secara konsisten.
Dan secara konsisten dalam 14 hari itu laporan kasus hariannya itu sudah menurun.
Baca juga: Sebaran 1.904 Kasus Baru di 29 Provinsi, DKI Jakarta Tertinggi