Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru yang Mengajar Tatap Muka di SMPN 02 Bekasi Harus Punya Surat Bebas Covid-19

Kompas.com - 03/08/2020, 14:24 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SMPN 02 Bekasi, Samsu memastikan guru-guru yang mengajar dengan metode pembelajaran tatap muka bebas dari Covid-19.

Salah satu persyaratan untuk mengajar tatap muka adalah telah melakukan rapid test dengan dibuktikan adanya surat bebas Covid-19.

“Yang penting kan ada surat dari dokter, selama ada surat dari dokter boleh masuk (mengajar tatap muka),” ujar Samsu saat ditemui di sekolah, Senin (3/8/2020).

Ia mengatakan, tak semua guru mengajar di sekolah. Beberapa guru yang punya penyakit bawaan dan hamil diperbolehkan untuk bekerja di rumah.

Baca juga: KBM Tatap Muka, Murid SMPN 02 Bekasi Bergantian Belajar di Sekolah

Samsu menyebutkan ada 52 jumlah guru yang mengajar di SMPN 02. Baik itu secara tatap muka maupun jarak jauh atau daring.

“Kalau guru yang hamil tidak mengajarlah. Kan yang penting ada surat dari dokter,” kata Samsu.

Ia mengatakan, telah membagi jadwal guru untuk mengajar secara daring maupun tatap muka, sehingga seluruh murid di SMPN 02 bisa mengikuti dua metode pembelajaran yang dibentuk oleh sekolah.

“Jadi ada jadwalnya sendiri, siapa yang kebagian mengajar dengan daring siapa yang mengajar dengan tatap muka. Kan guru ada beberapa tim,” kata dia.

Baca juga: Sekolah di Bekasi Mulai Belajar Mengajar Tatap Muka, Murid Harus Diizinkan Orangtua

Samsu juga meyakinkan sistem pembelajaran tatap muka ini tak akan menghilangkan pembelajaran murid secara daring.

Menurut dia, setiap siswa memiliki pilihan untuk belajar. Ia juga tak memaksakan orangtua murid untuk mengizinkan anaknya belajar tatap muka.

Sebagai informasi, kelas VII ada 67 persen orangtuanya yang diizinkan belajar tatap muka, kelas VIII ada 16 persen yang diizinkan belajar tatap muka, dan kelas IX ada 17 persen yang diizinkan.

“Tidak dipaksakan, jadi yang tidak diizinkan tatap muka bisa belajar secara daring,” tambah dia.

Samsu mengatakan, proses belajar mengajar tatap muka selama 28 hari ini akan terus dilaporkannya ke Dinas Pendidikan.

Baca juga: Hari Ini SMPN 02 Bekasi Mulai Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi

Jika proses belajar mengajar tatap muka ini berjalan lancar, tak menutup kemungkinan pembelajaran tatap muka akan diperpanjang.

“Akan membuat laporan dan membuat monev mingguan. Namanya role model, kalau ini berjalan lancar, maka sewaktu-waktu sekolah lain bisa saja mengikuti seperti ini,” tutur dia.

Sekolah role model mulai menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (3/8/2020) hari ini.

Ada empat sekolah yang jadi role model, yaitu Sekolah Victory Plus, Al-Azhar, SDN Pekayon 06 dan SMPN 02 Kota Bekasi.

Sebagai informasi, Pemkot Bekasi memperbolehkan aktivitas tatap muka di sekolah kembali berlangsung dengan alasan angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi sudah di bawah satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com