Selama dua tahun menjalani praktik, ADS membuka pelayanan seperti mencabut, bleaching, schalling, hingga behel gigi.
ADS melayani puluhan pasien dan meraup keuntungan jutaan rupiah setiap bulannya.
"Yang bersangkutan melayani puluhan pasien setiap bulannya dan meraup keuntungan jutaan rupiah," kata Yusri.
Gunakan seragam dokter
Yusri mengatakan, ADS selalu menggunakan seragam kedokteran dilengkapi nama dada bergelar drg saat praktik.
Itu dilakukan ADS untuk meyakinkan para pasiennya.
"Untuk meyakinkan masyarakat tersangka ADS menggunakan atribut dokter, seperti baju dokter yang dibordir nama dada drg. ADS," kata Yusri.
Baca juga: Polisi Akan Panggil Selegram Berinisial HB dan GD yang Bantu Promosikan Klinik Dokter Gigi Gadungan
ADS juga memajang foto yang menampilkan dirinya sedang menangani pasien dengan dental chair atau alat dokter gigi.
Foto tersebut terpajang dalam akun media sosial yang digunakan untuk promosikan klinik tempatnya membuka praktik.
"Sehingga bagi masyarakat yang melihat akan mengira bahwa yang bersangkutan adalah dokter gigi," ucapnya.
Gaet selebgram
Yusri menjelaskan, ADS memanfaatkan media sosial Instagram dan Facebook dalam mempromosikan praktik klinik ilegalnya.
Bahkan, ADS menggaet kerja sama dengan selebgram berinisial HB dan GD.
"Tersangka ADS mencari pasien untuk klinik dengan menggunakan media sosial Instagram maupun Facebook, dan menggunakan jasa selebram," ungkapnya.
Namun, Yusri tak menjelaskan secara rinci bagaimana HB dan GD melakukan promosi klinik gigi ilegal bernama Antoni Dental Care itu.