Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Karyawan Positif Covid-19, LKBN Antara Ditutup Sehari

Kompas.com - 11/08/2020, 14:11 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum LKBN Antara, Meidyatama Suryodiningrat, membenarkan informasi penutupan kantor setelah adanya lima karyawan yang terpapar Covid-19.

Penutupan dilakukan di lantai 19 dan lantai 20 selama satu hari terhitung pada hari ini, Selasa (11/8/2020).

"Terkait informasi yang telah beredar penutupan kantor LKBN Antara di Wisma Antara, dengan ini kami informasikan bahwa kami telah, tengah, dan terus melakukan segala antisipasi guna pengamanan lingkungan kerja," kata Meidyatama dalam keterangan tertulis, Selasa (11/8/2020).

Baca juga: 44 Perusahaan di Jakarta Ditutup Sementara karena Ada Kasus Covid-19

Meidyatama menyampaikan, pihaknya akan melakukan penyemprotan menggunakan cairan disinfektan selama kantor ditutup.

Meskipun demikian, penutupan kantor tidak mengganggu aktivitas pemberitaan karena Perum LKBN Antara telah menerapkan kebijakan work from home.

"Sesuai arahan pihak Disnaker DKI agar melakukan disinfektasi tambahan dan ulang di dua lantai (19 dan 20) gedung Wisma Antara," ujar Meidyatama.

"Hal ini tidak berdampak terhadap aktifitas pemberitaan dan redaksi yang memang telah menerapkan kebijakan WFH untuk 80 persen stafnya," lanjutnya.

Informasi karyawan Perum LKBN Antara yang positif Covid-19 awalnya dikonfirmasi oleh Wakil Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi setelah melakukan sidak ke kantor Wisma Antara, Senin (10/8/2020).

"Jadi sebelum berangkat (sidak) itu, Sudin Nakertrans Jakpus itu punya data 5 orang (positif Covid-19), kita confirm kesana, dibenarkan oleh kepala ruangan. Makanya saya minta penjelasan 5 (orang positif Covid-19) ini siapa saja, 4 reporter dan satu (petugas) cleaning service," kata Irwandi saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: 4 Wilayah Jakarta dan Depok Masuk Zona Merah, Hanya Jaksel dan Kepulauan Seribu Masuk Zona Oranye

Oleh karena itu, Irwandi meminta pengelola gedung untuk menyemprot ruangan di lantai 19 dan 20 menggunakan cairan disinfektan.

Meskipun demikian, pihaknya tak menutup kegiatan operasional di lantai 20 Wisma Antara lantaran karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 tidak pernah bekerja di kantor.

"Jadi (karyawan positif Covid-19) enggak ada yang masuk kantor. Tapi tetap kantor kita suruh (menyemprot cairan) disinfektan, kita enggak menutup," ujar Irwandi.

Berdasarkan pelacakan sementara, empat reporter yang dinyatakan positif Covid-19 diduga terpapar virus saat meliput berita.

Baca juga: BKD DKI Janjikan Gaji Ke-13 PNS Akan Dibayar Penuh Agustus

Irwandi tetap meminta manajemen Wisma Antara melakukan pemeriksaan swab kepada seluruh karyawan dan melacak kegiatan karyawan yang positif Covid-19.

"Saya bilang kepada pengelola tolong di-tracing, ini kemana, kasian pejabat yang ditemuin atau dia terkena dari pejabat yang mana," ucap Irwandi.

"Lalu, kita minta semua data penghuni gedung itu, yang sudah diswab itu siapa, yang belum tolong nanti swab, saling menjaga aja," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com