JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial WT (19) ditemukan tewas di atas rel kereta api depan Museum Ahmad Yani Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat.
Saat ditemukan, terdapat sepucuk surat berisi wasiat mengenai jasad korban yang diminta tidak dikubur.
Kanit Reskrim Polsek Menteng, Kompol Gozali Luhulima menjelaskan, jasad ditemukan pada Selasa sekitar pukul 15.57 WIB.
"Iya benar. Ditemukan Jasad jenis kelamin Laki-laki yang tertabrak kereta api jurusan Manggarai arah Tanah Abang," ujar Gozali saat dikonfirmasi, Jumat (14/8/2020).
Bersamaan dengan ditemukannya korban, terdapat juga satu amplop berisikan surat wasiat yang meminta agar jasad korban tidak dikubur saat ditemukan.
Baca juga: 11.000 Warga Antre di Kejari Jakbar, Pelayanan Dibatasi karena Khawatir Covid-19
Dalam surat tersebut, justru korban meminta agar jasadnya untuk dibakar.
"Iya korban diduga bunuh diri," ucapnya.
Berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya korban terlihat berada di trotoar yang tidak jauh rel kereta. Kemudian korban mendekat ke arah rel dan berdiri di bawah pohon besar.
Sesaat kemudian korban ditemukan tewas di atas rel tersebut.
"Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya saksi melaporkan kejadian tersebut ke penjaga pintu kereta api Tanggulun dan ke Polsek Menteng," ucapnya.
Akibat kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM.
Baca juga: Banyak Warga Langgar Protokol Kesehatan, 32 Kawasan Khusus Pesepeda Ditiadakan Sementara
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/