Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Baru Covid-19 Tinggi Berhari-hari, Kini Depok Lampaui Puncak Gelombang Pertama

Kompas.com - 19/08/2020, 06:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Akibatnya, tidak diketahui secara pasti lonjakan temuan kasus baru Covid-19 di Depok disebabkan oleh masifnya pemeriksaan atau memang penularan virus semakin membahayakan.

Saat ini, berdasarkan data terbaru pada Selasa (18/8/2020) kemarin, tercatat ada 479 kasus aktif Covid-19 di Depok hari ini.

Kasus aktif Covid-19 ini artinya jumlah pasien yang sedang terinfeksi virus corona di Depok.
Mereka tengah dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di kediaman masing-masing saat ini.

Lampaui gelombang pertama

Menilik grafik di atas, tampak bahwa ditinjau dari jumlah kasus aktifnya, Kota Depok tengah mengalami gelombang kedua wabah Covid-19.

Padahal, sejak puncak gelombang pertama pada 26 Mei 2020, jumlah pasien Covid-19 sempat merosot drastis hingga akhirnya PSBB dilonggarkan pada 5 Juni 2020.

Satu setengah bulan PSBB dilonggarkan, jumlah pasien Covid-19 di Depok terkendali bahkan cenderung menurun meski landai.

Titik terendah terjadi pada 15 Juli 2020, ketika "hanya" terdapat 159 pasien positif Covid-19 di Depok.

Baca juga: 2 Pegawai Positif Covid-19, Kantor Bawaslu Kota Depok Belum Ditutup

Namun, mulai 31 Juli 2020, Kota Depok kembali mengalami lonjakan signifikan kasus Covid-19 yang membuatnya kini menghadapi gelombang kedua.

Bahkan, dilihat dari jumlah kasus aktifnya, gelombang kedua saat ini lebih besar skalanya ketimbang gelombang pertama.

Pertama, kenaikan grafik kasus aktif saat ini tampak lebih curam ketimbang gelombang pertama, walaupun mungkin disebabkan oleh kapasitas tes yang semakin tinggi.

Kenaikan signifikan ini disebabkan karena jumlah pasien yang dinyatakan sembuh kalah banyak ketimbang lonjakan kasus baru tiap harinya.

Kedua, dari grafik yang sama terlihat jelas, puncak gelombang kedua saat ini (479 pasien) sudah jauh melampaui puncak gelombang pertama (383 pasien) pada 26 Mei 2020 lalu.

Warga diminta jangan abai protokol kesehatan

Kenaikan signifikan ini diakui oleh Pemerintah Kota Depok sebagai akibat semakin longgarnya pergerakan warga.

Wali Kota Depok Mohammad Idris pada 14 Agustus 2020 menyampaikan, situasi peningkatan ini terjadi di Depok dan Jabodetabek secara umum sejak 2 pekan terakhir.

Baca juga: Belasan Pegawai Giant Positif Covid-19, Margo City Depok Ditutup hingga 25 Agustus

Di Depok, menurutnya, 60 persen warga merupakan pelaju alias komuter. Kepatuhan terhadap protokol pencegahan penularan Covid-19 semakin krusial.

"Dalam situasi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Kota Depok dan Jabodetabek, mengingat masyarakat Kota Depok 60 persen bersifat commuter, untuk menghindari penularan Covid-19, kami meminta kepada seluruh warga untuk memproteksi diri sendiri atau dapat kita istilahkan melakukan 'personal lockdown'," ujar Idris saat itu.

"Selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Jadikan hal tersebut menjadi kebutuhan dan kebiasaan baru bagi setiap personal di masa Covid-19 ini," katanya.

Kota Depok masih menjadi wilayah dengan laporan kasus Covid-19 terbanyak se-Jawa Barat.

Total, sudah 1.719 kasus positif Covid-19 yang dilaporkan Pemerintah Kota Depok. Sebanyak 1.182 di antaranya dinyatakan pulih, sedangkan 58 lainnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com