Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Jakarta Kurang Masif Lacak Kontak Pasien Covid-19 meski Tes Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 20/08/2020, 13:32 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta saat ini menjadi wilayah dengan jumlah pemeriksaan Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Dengan 44.514 orang dites PCR sepekan belakangan, DKI Jakarta merupakan satu-satunya wilayah yang melakukan tes 4 kali lipat standar minimum WHO.

Meski demikian, laju penularan virus Corona di Jakarta terus merebak. Hal ini dibuktikan dengan terus melejitnya angka positivity rate (rasio kasus positif) hingga kini ada di rata-rata 8,6 persen sepekan terakhir.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono berpendapat, meskipun DKI Jakarta sudah cukup bagus dalam mendeteksi kasus lewat tes yang masif, namun hal itu belum cukup untuk memutus mata rantai penularan.

"Surveilans (melalui tes masif) kan sebatas untuk mengukur seberapa jauh tingkat penularan di lapangan. Surveilansnya ditingkatkan, otomatis kasusnya akan makin tinggi terus," jelas Pandu ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Petugas Medis Jakarta Belum Terima Insentif Sejak Maret 2020

Ia berujar, dalam memutus mata rantai penularan wabah, kapasitas tes yang besar seharusnya disusul dengan pelacakan yang masif pula.

Sebab, sebelum seseorang didiagnosis positif Covid-19, kemungkinan ia sudah bertemu dengan sejumlah orang lain dan menularkan virus kepada mereka.

Dalam penilaian yang dilakukan oleh Pandu dan koleganya di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, skor pelacakan kasus di Jakarta masih belum mencapai standar optimal.

"Pelacakan kita (DKI Jakarta) masih kurang banyak. Jadi kalau ada 1 orang terkonfirmasi positif, itu dilacak dia sudah bertemu dengan berapa orang, di mana, siapa orangnya. Harusnya di atas 30 (orang lain yang dilacak), minimal," ungkapnya.

"Kalau pelacakannya masih di bawah 5, itu belum bagus. Jakarta ada di 5-10. Yang bagus itu 30," tambah Pandu.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Tunda Pasang Masker di Patung Jenderal Sudirman

Setelah tes dan pelacakan dilakukan secara masif, pemangku kebijakan semestinya mengisolasi semua kasus yang sudah terdeteksi agar penularan bisa dihambat.

"Itu kunci memotong rantai penularan. Harus ada kombinasi tes, lacak, dan isolasi," pungkasnya.

Sebagai informasi, DKI Jakarta hingga kemarin sudah melaporkan 31.162 kasus positif Covid-19.

Dari jumlah itu, 21.609 pasien dinyatakan pulih dan 1.046 lainnya wafat. Itu artinya masih ada 9.047 pasien saat ini sedang ditangani, baik dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengklaim rasio positif atau positivity rate Covid-19 di Ibu Kota yang saat ini mencapai 8,9 adalah sahih atau benar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com