Menurut dia, Cilandak adalah lokasi tempat berdirinya Museum Basoeki Abdullah. Karena itu, mural dibuat mengarah ke Museum Basoeki Abdullah.
“Karena memang kami ingin mendorong agar orang lebih care dengan museum. Biar lebih ramah, lebih cinta dengan Museum Basuki Abdullah,” ujarnya.
Menurut Mundari, pelukisan mural itu juga salah satu bentuk edukasi tentang waspada Covid-19 seperti bentuk imbauan menjaga 3M tadi.
Ia menambahkan, kegiatan itu bisa menjadi edukasi ke masyarakat lain di Cilandak agar bisa melakukan hal-hal kreatif.
Sosok Basoeki Abdullah menjadi inspirasi konsep pembuatan mural di Jalan Keuangan Raya tersebut. Basoeki Abdullah dikenal sebagai pelukis realis dan naturalis.
Koordinator Pelukisan Mural Jalan Keuangan Raya, Wito mengatakan, Basoeki Abdullah sering melukis gambar-gambar bertema alam seperti gunung, sungai, dan tema alam lainnya.
Selain itu, kontur jalan yang menurun juga mendukung lukisan bertema sungai.
“Sesuai sama kebiasaan Pak Basoeki yang melukis realis. Sungai itu kan secara filosofi adalah mata air kehidupan,” ujar Wito, Selasa siang.
Baca juga: Biaya Pembuatan Mural di Jalan Keuangan Cilandak Sekitar Rp 100 Juta
Lukisan aliran air sungai dimulai sekitar 100 meter dari titik awal pembuatan mural. Kemudian, ada lukisan pepohonan hijau di pinggir aliran sungai. Ada pula lukisan danau, persawahan, dan jalan setapak di dekat bangunan Museum Basoeki Abdullah.
Lantaran lukisan berbentuk 3D, masyarakat bisa seolah-olah berdiri di pinggir obyek-obyek mural.
Proses kreatif di jalan sepanjang 300 meter memakan biaya sekitar Rp 100 jutaan. Uang itu digunakan untuk membeli lebih dari 1.000 liter cat aneka warna, kuas, pernis, dan lainnya.
Kebutuhan cat untuk per 10 meter adalah 15-20 liter. Jenis cat yang dipakai adalah cat dinding bermerek Mowilex.
“Cat yang digunakan warna dasar merah, kuning, biru,” ujarnya.
Perhitungan dan pembiayaan dibantu oleh Museum Basoeki Abdullah.
Jalan Keuangan Raya itu pun kini tampak bersolek.
Siapa tertarik mampir?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.