JAKARTA, KOMPAS.com - NL (34), otak di balik penembakan bos pelayaran, Sugainto (51) menggunakan berbagai cara untuk menghabisi nyawa atasannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 13 Agustus 2020, lalu.
Fakta yang didapat polisi, NL meminta bantuan suami sirinya, R alias M, dan menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi Sugianto dengan bayaran Rp 200 juta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, setengah dari nominal pembayaran orang sewaan itu didapat dari hasil pinjaman. NL meminjam uang kepada pamannya sebesar Rp 100 juta.
Baca juga: Otak Pembunuhan Bos Pelayaran di Kelapa Gading Diduga Gelapkan Uang Perusahaan Rp 148 Juta
"Pengakuan dia uang Rp 100 juta itu dia transfer dari rekening NL sendiri dan Rp 100 juta itu dia pinjam dari pamannya," ujar Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (27/8/2020).
NL juga dilaporkan kasus berbeda ole pihak PT DTJ, yang tak lain kantor milik korban atas tuduhan penggelapan uang bahan bakar minyak (BBM) kapal laut sebesar Rp 148.220.160.
Terkait apakah NL membayar orang sewaan untuk membunuh korban menggunakan uang tersebut, polisi masih mendalaminya.
Baca juga: Polisi Usut Penggelapan Pajak oleh Otak Pembunuhan Pengusaha di Kelapa Gading
"Itu masih kami dalami. Masih ada beberapa lagi penggelapan-penggelapan yang dilakukan, ini masih kami dalami semuanya," katanya.
Sebelumnya, polisi menangkap 12 tersangka penembak Sugianto pada Sabtu (21/8/2020) lalu. Mereka berinisial NL, R alias M, DM alias M, SY, S, MR ,AJ, DW, R, RS, TH dan SP.
Dari 12 tersangka, satu di antaranya adalah NL yang merupakan karyawati korban.
Berdasarkan pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL sakit hati dan menggelapkan pajak perusahaan.
Saat itu NL merencanakan pembunuhan dengan meminta bantuan peh R alias M. R lalu mencari kelompok sindikat pembunuh dengan kesepakatan pembayaran Rp 200 juta.
Baca juga: NL, Otak Pembunuhan Bos Pelayaran di Kelapa Gading Diduga Gelapkan Pajak Rp 1,8 Miliar
Setelah perencanaan matang, mereka eksekusi Sugianto yang ditembak di depan Ruko Royal Gading Square.
Penembakan tak jauh dari kantornya, ketika korban hendak pulang ke rumah untuk makan siang.
Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku.
Korban tewas di lokasi kejadian. Penembakan tersebut terekam kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi.