Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Saksi Mata Insiden Polsek Ciracas: Jalanan Diblokade, Mobil Dirusak

Kompas.com - 29/08/2020, 11:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden pembakaran dan perusakan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari terasa mencekam karena sekelompok massa terlihat membawa benda-benda tajam.

Seorang saksi mata, AB, menceritakan situasi yang ia alami ketika berkendara dari Sudirman menuju Depok, melalui Jalan Raya Bogor sekitar pukul 01.20 WIB.

Di sekitar KM 25-30, mobilnya dipaksa berhenti di dekat pool PO Mayasari Bhakti.

"Di situ motor dan mobil diberhentikan lalu mereka melakukan penyerangan, perusakan bahkan ada penjarahan," ujar AB kepada Kompas.com.

Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Polsek Ciracas Terbakar, Sempat Bertemu Massa Bawa Senjata

Ia sempat turun dari mobilnya. Yang terdengar di luar, kelompok tersebut banyak melontarkan umpatan dan seruan tak jelas.

"Mereka ngomongnya membabi-buta saja, cuma ngomong kata-kata kasar," ujar Rahmat.

"Mereka bicara tidak beraturan dan cenderung negatif," tambahnya.

Meskipun sudah berhenti, namun mobil AB masih jadi sasaran penyerangan yang tak jelas alasannya, begitu pun dengan kendaraan lain.

Mobilnya dihajar menggunakan besi berukuran panjang, mengakibatkan kaca jendela pecah dan bodi mobil penyok di beberapa sisi.

Baca juga: Polsek Ciracas Diserang untuk Kedua Kalinya, Begini Cerita Penyerangan pada 2018

Ia masih ingat sosok-sosok yang terlibat dalam insiden tersebut.

"Perawakan (wajahnya) saya lupa, cuma badannya pada tegap dan besar. Seperti bukan mas-mas biasa," lanjut AB.

Menurut dia, mereka tak hanya membekali diri dengan besi berukuran panjang. Ada senjata tajam hingga senjata api di tangan mereka.

"Ada yang membawa parang, besi, kayu, dan pistol," ucapnya.

Selama lima belas menit terjebak, kondisi jalanan sudah dikuasai oleh kelompok tersebut.

Pengendara-pengendara lain yang melalui jalur tersebut juga dipaksa berhenti bahkan dengan kekerasan.

Baca juga: Selidiki Penyerangan Polsek Ciracas, Polisi Pelajari Rekaman CCTV

"Semua jalan diblokade oleh oknum. Mungkin beberapa motor sempat putar balik. Tapi, yang tidak sempat putar balik, dipukuli kendaraannya dan pemotor ditendang sampai tersungkur," ungkapnya.

"Banyak, Mas (korban luka). Saya enggak ingat persis jumlahnya, tapi banyak," imbuhnya

Setelah 15 menit, AB memutuskan kabur secara nekat setelah melihat mobil di depannya yang sempat menepi juga tancap gas. Ia lolos dari situasi mencekam tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari mengalami kebakaran.

Polisi mengeklaim, insiden itu terjadi akibat ulah orang tak dikenal yang berjumlah hingga 100 orang. Dua anggota kepolisian dilaporkan luka lebam.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki lebih jauh insiden ini dan melakukan olah TKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com